visitaaponce.com

Kadis PUPR Banten Ajak Seluruh Elemen Jaga Kelestarian Sungai

HARI Air Sedunia 2022 mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga sumber daya air dan menjaga kelestarian sungai.
 
Dalam upaya mengampanyekan kesadaran akan pentingnya kelestarian air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten menggelar kegiatan sepeda santai pada Jumat (18/3/2022). 

Rute sepeda santai ini start dari Gedung Dinas PUPR Provinsi Banten, di KP3B, Kota Serang, dan finis di Bendungan Sindangheula.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan, ST, MT yang turut menjadi peserta sepeda santai. Acara dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia itu juga diikuti oleh para pegawai di lingkungan Dinas PUPR Banten.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, kegiatan sepeda santai menyambut Hari Air Sedunia 2022 menjadi momentum untuk menggelorakan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian air.

"Mudah-mudahan dengan Hari Air Sedunia tahun 2002 ini menjadi momentum bagi kita semua secara kelembagaan bagi PUPR, bahwa kita semua di PUPR ini mempunyai amanah yang berat, amanah yang diberikan oleh bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Banten untuk menjaga infrastruktur, baik jalan maupun infrastruktur sumber daya air bagi kepentingan masyarakat harus kita laksanakan bersama-sama," ujar Arlan.

Menurut Arlan, Hari Air Sedunia yang diperingati setiap 22 Maret itu perlu digaungkan untuk mengedukasi serta menyadarkan publik akan pentingnya air bersih serta pengelolaan sumber air yang berkelanjutan. "Terlalu banyak menumpuk pelanggaran-pelanggaran terhadap kelestarian badan sungai kita," kata Arlan.

Arlan menjelaskan, alasan Bendungan Sindangheula dipilih menjadi tempat yang dikunjungi peserta sepeda santai dalam rangka Hari Air Sedunia 2022. Selain memperkenalkan kondisi eksisting kepada para pegawai, juga untuk menyamakan persepsi tentang keberadaan Bendungan Sindangheula yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN).

"Ketika kemarin banjir melanda Kota Serang, ini membuka mata semua orang termasuk pejabat-pejabat di Kementerian, termasuk pejabat Pemda di provinsi maupun kabupaten kota dan masyarakat, khususnya warga Kota Serang bahwa terlalu banyak menumpuk pelanggaran-pelanggaran terhadap kelestarian badan sungai kita," ujar Arlan.

"Curah hujan tinggi, curah hujan yang terjadi saat itu adalah curah hujan periode ulang untuk 200 tahun, akan tetapi jika badan sungai dan bantaran sungai terjaga maka insyaAllah banjir tidak terjadi," tambah pejabat hasil open bidding ini.

Arlan menepis adanya anggapan atau isu yang menyebutkan bahwa Bendungan Sindangheula menjadi penyebab banjir Kota Serang. "Jadi kalau saya ditanya, ini gara-gara bendungan, Kota Serang banjir. Saya bilang alhamdulillah Sindangheula sudah jadi. Kalau Sindangheula belum jadi, tenggelam Kota Serang," ucapnya.

"Karena di sini menampung 9 juta kubik, bisa dibayangkan kalau lolos semuanya ke Kota Serang," tambahnya.

Diketahui, Bendungan Sindangheula diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 4 Maret 2021. Bendungan berkapasitas 9,3 juta meter kubik ini memiliki berbagai manfaat. 
 
Pertama, memberikan manfaat irigasi terhadap 1.280 hektare (ha) sawah di Serang.
 
Kedua, sebagai penyedia air baku bagi daerah-daerah industri yang berkembang di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.
 
Ketiga, mereduksi banjir hingga 50 meter kubik per detik dari Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian yang biasa meluap menggenangi Kabupaten Serang dan sekitarnya saat intensitas hujan tinggi. 

Keempat, bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit listrik sebesar 0,40 MW. 

Keberadaan Bendungan Sindangheula juga dapat dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata air. (Adv/OL-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat