Kementan - Kemenhub Siapkan Tol Laut Lancarkan Distribusi Pangan Antar Pulau
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) bersinergi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjamin kelancaran distribusi dan pemasaran komoditas pangan antar pulau melalui penyediaan fasilitas Tol Laut. Sinergi menyiapkan tol laut ini sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan hamparan laut sebesar 6,4 juta km atau 77% dari total luas wilayahnya.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Kerjasama, Buyung Lalana mengatakan tujuan program Tol Laut salah satunya untuk mengurangi disparitas harga antar wilayah, antara pulau, antar daerah dan memangkas biaya logistik yang sangat mahal. Tol Laut diluncurkan pada 2015 sebagai salah program unggulan pemerintah berupa program pengangkutan logistik kelautan untuk menghubungan Pelabuhan di Nusantara agar diciptakan distribusi barang hingga pelosok negeri.
“Program Tol Laut ini salah satunya untuk memangkas disparitas harga antar wilayah di Indonesia serta memotong biaya logistik yang seperti kita ketahui sangat mahal. Untuk mewujudkan tujuan ini sangat dibutuhkan sinergi antar stakeholder khususnya antar Kementerian dan Lembaga, antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta para pelaku usaha operator sarana dan prasarana transportasi laut," demikian dikatakan Buyung pada webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani, Senin (4/4/2022).
Buyung menambahkan sudah hampir 7 tahun Tol Laut telah hadir di lebih 50 pelabuhan dengan berbagai inovasi. Salah satunya adalah angkutan khusus ternak dan hasil pertanian di mana hal tersebut muncul akibat kebutuhan akan daging di beberapa daerah tidak dapat terpenuhi hanya dengan ketersediaan dari lokal setempat.
"Untuk melancarkan pasokan daging, sehingga membutuhkan bantuan dari daerah lain namun terkendala akan mahalnya ongkos angkut," jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Angkutan Laut Khusus dan Usaha Terkait, Capt. Bharto Ari mengatakan Kemenhub memiliki program untuk menjamin keberlangsungan logistik termasuk hasil tanaman pangan untuk dapat terdistribusikan ke seluruh wilayah Nusantara. Selain itu, Tol Laut juga dinilai telah mengalami banyak terobosan untuk mengoptimalisasikan perannya .
“Program Tol Laut dinilai telah mengalami banyak terobosan untuk mengoptimalisasikan perannya mengamankan jaringan logistik ke daerah dan menekan disparitas harga antar wilayah.
Selain itu, lanjutnya, untuk menangani biaya logistik yang tinggi, pemerintah telah mengembangkan konsep Tol Laut dengan konektivitas laut yang efektif berupa kapal pelayaran yang rutin dan terjadwal. Dengan begitu, sangat cocok untuk mengangkut hasil dari pertanian.
"Tol Laut ini sangat cocok untuk mengangkut komoditas tanaman pangan yang memiliki kuantitas besar namun tidak tahan terlalu lama," ujar Bharto.
Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag, Iqbal Shofwan menyebutkan secara total pada 2021 telah terealisasi muatan komoditas tanaman pangan yang berangkat menuju daerah lain mulai dari beras, kedelai, jagung, sagu dan komoditas lain lebih dari 30.000 ton. Muatan dengan jumlah yang paling besar adalah beras yakni 27.903 ton, di mana rute Merauke menuju Timika menjadi yang paling banyak mengangkut beras dengan berat sebanyak 5.124 ton.
"Untuk komoditas kedelai telah terealisasi muatan berangkat sebanyak 1.399 ton dengan jalur Tanjung Perak menuju Halmahera Utara menjadi yang paling besar yakni sebanyak 262 ton," sebutnya.
"Pada tahun 2022 ini hingga Bulan Februari 2022 telah terealisasi muatan berangkat berupa beras sebanyak 6.057 ton dan kedelai sebanyak 281 ton," imbuh Iqbal.
Dalam kesempatan lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyambut baik adanya Tol Laut ini. Program ini dipastikan membantu proses distribusi komoditas tanaman pangan baik dalam bentuk segar, olahan atau pun benih dapat terdistribusi lebih cepat dan hemat. Terutama setelah adanya jadwal tetap sehingga tidak perlu bingung untuk memikirkan tempat penyimpanan hingga kapal berikutnya datang.
“Kami sangat menyambut baik program ini dan saya berharap ke depan akan lebih banyak lagi rute pelyanan sehingga distribusi pangan baik dalam bentuk segar ataupun bentuk olahan bahkan benih dapat terdistribusi lebih cepat dan mudah sehingga ke depan diharapkan tidak ada daerah yang kelebihan satu komoditas namun kekurangan komoditas lainnya," kata Suwandi. (OL10)
Terkini Lainnya
Kembali Buat Gebrakan, Mentan Libatkan Para “Jawara” Peternakan Sediakan Daging dan Susu
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
BPS: Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Alami Kenaikan Mencapai 118,77
Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional
UGM dan Kementan Pecahkan Rekor Muri Minum Susu dengan Peserta Terbanyak
Pembangunan Bandara VVIP di IKN sudah 50%
Kemenhub Uji Coba Biskita Trans Depok
Rayakan Hari Pelaut Sedunia, Kemenhub Dorong Ekspansi Internasional
Badan Bank Tanah Sediakan Lahan untuk Bangun Ecocity Penunjang IKN
KPK Usut Kabar Sewa Helikopter Menhub Diduga Pakai Uang Korupsi Jalur Kereta
Jurnalis Media Indonesia Raih Juara Kedua Kompetisi Jurnalistik Kemenhub
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap