KKP Ingin Jepang Bebaskan Tarif Tuna Kaleng Indonesia
![KKP Ingin Jepang Bebaskan Tarif Tuna Kaleng Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/6fe7bf1d39095b3242c0e319500ca181.jpg)
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mengupayakan produk tuna Indonesia bisa bersaing dengan produk negara Asia lain di pasar Jepang.
Salah satu yang menghambat daya saing produk tuna asal Indonesia di Jepang adalah pengenaan tarif bea masuk Most Favoured Nation (MFN). Alhasil, KKP pun mengajukan pembebasan tarif bea masuk tuna.
"Kami ingin produk tuna Indonesia, khususnya tuna kaleng, dibebaskan bea masuk, seperti produk tuna dari Thailand maupun Filipina,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan KKP Artati Widiarti dalam keterangan resmi, Selasa (26/4).
Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Naik 6,6% di 2021, Tembus Rp65,4 Triliun
Pada pertemuan Public Private Dialogue Track 1.5 Indonesia-Jepang, delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian.
Sementara itu, delegasi Jepang dipimpin oleh Vice Minister of Economy, Trade and Industry (METI). Pertemuan juga melibatkan sektor swasta, termasuk Kadin, Keidanren (Japan Business Federation), hingga Jakarta Japan Club.
Ada sejumlah keuntungan yang didapat Jepang melalui penghapusan empat pos tarif tuna asal Indonesia. Pertama, memperluas sumber pasokan tuna untuk importir negara tersebut, dengan harga yang bersaing. Sekaligus mendukung pemberantasan Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing.
Baca juga: Laporan OJK : Industri Keuangan Syariah Sukses Bertahan dan Beradaptasi di Tengah Pandemi
Pembebasan tarif bea masuk tuna Indonesia telah dibahas dalam perundingan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2014. Sebelumnya, Jepang berniat membuka akses pasar untuk tuna kaleng Indonesia, dengan syarat memperoleh perizinan atas operasi armada milik badan usaha joint venture investasi Jepang.
Pasca pemberlakuan Omnibus Law dan peraturan pelaksanaannya, syarat yang diajukan Jepang secara otomatis terpenuhi. Untuk itu, KKP meminta otoritas Jepang agar membuka akses pasar produk tuna kaleng Indonesia di Negeri Sakura.
"Kami juga meminta dukungan dari METI dan Keidanren untuk mempertimbangkan penghapusan bea masuk ke Jepang. Untuk produk tuna kaleng Indonesia dengan menekankan keuntungan yang akan didapat oleh investor Jepang," papar Artati.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pemerintah Dorong Penguatan Budi Daya Ikan di Tengah Perubahan Iklim
Pondok Pesantren Darul Muszni Kembangkan Teknologi Digital Budidaya Ikan Gabus
Pelaku Perikanan Tangkap di Timika Diimbau Perhatikan Rute Kabel Laut
Tuna Talks Bahas Praktik Berkelanjutan Pengelolaan Sumber Daya Laut
Kolaborasi Dukung Budidaya Perikanan Terpadu Topang Ketahanan Pangan
Membangun Teknologi Industri untuk Tulungagung
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
LPEI Ajukan Penambahan PMN Rp10 Triliun untuk Perkuat Ekspor
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Apindo Sebut PHK di Industri TPT Belum Berakhir
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap