visitaaponce.com

Komitmen Perluas Akses Kesehatan, Primaya Hospital Gelar IPO dan Rilis Obligasi Konversi

Komitmen Perluas Akses Kesehatan, Primaya Hospital Gelar IPO dan Rilis Obligasi Konversi
Pengumuman IPO Primaya Hospital Group yang dinaungi PT Famon Awal Bros Sedaya(Dok. Pribadi)

KESADARAN masyarakat akan kesehatan semakin tinggi di masa pandemi Covid-19. Hal itu ikut nmendorong ketersediaan fasilitas kesehatan semakin diperlukan dan mudah diakses, terlebih target rasio tempat tidur 1,4 per 1000 penduduk masih perlu dikejar.

Hal itu turut menjadi salah satu tujuan Primaya Hospital Group dalam menawarkan saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (Initial public offering) dengan kode saham PRAY. Jaringan rumah sakit dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya itu, menawarkan  sebanyak-banyaknya 302.222.300 lembar saham yang seluruhnya saham baru.

Harga Penawaran Rp900 sampai dengan Rp950 setiap saham. Persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,17% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat Tanggal Pencatatan. Masa penawaran awal (bookbuilding) IPO berlangsung pada 14-21 Oktober 2022 dan perkiraan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2022.

CEO Primaya Hospital Leona A Karnali mengatakan, pelaksanaan IPO bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group yang tengah tumbuh pesat dan berkelanjutan untuk masa depan. Sekitar 50% dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.

"Sekitar 25% untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang telah ada, sisanya sekitar 25% akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru," katanya di Jakarta, Senin (17/10).

Leona menambahkan, secara strategi, pihaknya mengupayakan tujuh hal utama untuk memacu pertumbuhan, antara lain menyediakan layanan prima yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat, menyasar segmentasi yang memiliki pangsa pasar luas, menerapkan standar operasional berbasis teknologi informasi yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.

"Kemudian memperkuat hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, mengembangkan layanan kesehatan lainnya yang mendukung pertumbuhan grup secara berkesinambungan, mempertahankan sumber daya utama yakni dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya melalui lingkungan dan budaya kerja yang positif dan berkualitas," ujarnya. 

Primaya Hospital yang didirikan di Tangerang pada 2006 oleh pakar manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat, Yos E Susanto, kini telah memiliki 15 rumah sakit dengan lebih dari 2000 tempat tidur, dan 9 rumah sakit diantaranya diresmikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Menurut Leona, Primaya Hospital memiliki keunggulan kompetitif seperti lokasi strategis rumah sakit yang tersebar dan terklaster di berbagai wilayah Indonesia, jaringan laboratorium lengkap, didukung dengan teknologi informasi yang tersentralisasi dan berkomitmen mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, Perseroan berpotensi menangkap peluang lebih luas dalam industri kesehatan Tanah Air.

Baca juga : Banyak Keuntungan Petani dengan Pemanfaatan Teknologi Digital

"Perseroan optimistis bahwa rekam jejak operasional terpercaya dan pertumbuhan yang konsisten menjadikan Perseroan bisnis yang menjanjikan," tuturnya.

Primaya Hospital menyediakan berbagai layanan kesehatan dengan spesialisasi komprehensif yang mendukung pencepatan pertumbuhan organik. 

Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital melayani lebih dari 5000-6000 tindakan pemasangan stent per tahun, didukung oleh lebih dari 40 dokter spesialis jantung dan teknologi, dan dapat melakukan berbagai tindakan diagnostik seperti katerisasi jantung, tindakan minimal invasif seperti pemasangan stent, perbaikan pembuluh darah, rotablation angioplasty, FFR, intravascular ultrasound, tindakan perbaikan eletrofisiologi jantung, pemasangan pacemaker, sampai tindakan bedah jantung. 

Pusat Layanan Ibu dan Anak selain persalinan, melayani tindakan inseminasi, fertilitas, bayi tabung, dan bedah pada bayi dan anak, serta kemoterapi anak. Pusat Layanan Kanker dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari diagnostik, terapi hingga paliatif. 

Pusat Layanan Trauma dapat melakukan berbagai tindakan perbaikan lutut, ligamen, pinggang dan tulang belakang, baik secara pembedahan maupun minimal invasif. Selain itu Primaya Hospital juga memiliki pusat layanan mata, otak dan saraf.

"Semua keunggulan tersebut bukan hanya sekadar klaim, Primaya Hospital telah mengantungi akreditasi internasional rumah sakit dari Joint Comission International (JCI) berbasis di Amerika Serikat yang hanya dimiliki oleh 23 dari 3000 rumah sakit di Indonesia, serta mendapatkan akreditasi nasional dari badan akreditasi di Indonesia," ungkap Leona. 

Untuk memastikan mutu pelayanan tetap terjaga, dilakukan juga audit internal secara berkala dengan menerapkan standarisasi operasional yang sama di seluruh jaringan rumah sakit.

Sementara terkait prospek bisnis, Leona, mengatakan, saat ini, bisnis di bidang kesehatan di Indonesia terus meningkat, diantaranya adalah rumah sakit, peralatan kesehatan, obat-obatan dan juga asuransi kesehatan. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat