visitaaponce.com

Diantara Negara G20, Emisi Karbon per Kapita Indonesia Terendah Setelah Brazil dan India

Diantara Negara G20, Emisi Karbon per Kapita  Indonesia  Terendah Setelah Brazil dan India
Menko Marinves di Seminar Internasional LPS di Bali.(Dok.Ist)

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut emisi karbon per kapita Indonesia hanyacsebesar 2,3 ton per tahun atau lebih rendah dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 14,7 ton.

Di antara negara-negara G20, posisi emisi karbon per kapita Indonesia berada di urutan ketiga terendah setelah Brazil 2,1 ton dan India 1,8 ton.  Sementara untuk rata-rata negara G20 adalah 4,5 ton

"Jadi Indonesia tidak bisa didikte oleh negara maju untuk melakukan transformasi ke ekonomi yang hijau. Kita masih memiliki hak untuk menikmati sumber daya alam kita," kata Luhut dalam Seminar Internasional LPS di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Ia menyebut Indonesia akan melakukan transformasi ke perekonomian hijau dengan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depan, antara lain dengan mengembangkan teknologi yang menghasilkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang terjangkau.

Ia mencontohkan akan mendorong pembuatan teknologi untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit dari 10 ton menjadi 100 ton per hektare bagi 16,8 juta hektare kebun kelapa sawit yang dimiliki Indonesia.

Kemudian pada 2040 sebanyak 50 % dari produksi minyak kelapa sawit akan dipergunakan untuk bahan pangan dan 40 sampai 60 % untuk menjadi sumber energi.

"Di Amerika Serikat minyak bekas masak McD bisa menjadi energi untuk pesawat terbang, saya kira dari minyak kelapa sawit kita bisa membuat apa saja. Saya pikir 2040 kita tidak perlu impor minyak kelapa sawit" katanya.

Ke depan, ia mengatakan pemerintah Indonesia juga akan terus berupaya mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan yang terus meningkat dari 0,285 pada 2000 menjadi 0,384 pada 2022.

"Indonesia perlu mentransformasi ekonomi melalui promosi pembangunan berkelanjutan. Urgensi untuk beralih kepada perekonomian yang hijau dan berkelanjutan juga sudah ditekankan secara global," ucapnya. (Ant/E-1)
  

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat