visitaaponce.com

Wapres Orang Miskin tidak Ada jika Potensi Zakat Dioptimalkan

Wapres: Orang Miskin tidak Ada jika Potensi Zakat Dioptimalkan
Maruf Amin menyerahkan program bantuan bersama Baznas Microfinance Masjid kepada jemaah Masjid At-Taqwa, Pondok Cabe Udik, Tangerang.(MI/Indriyani Astuti.)

WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menginginkan potensi zakat dapat dimaksimalkan secara nasional terutama untuk memberikan bantuan bagi masyarakat miskin. Wapres memperkirakan pengumpulan zakat di Indonesia hanya menyentuh angka 10% dari total potensi yang ada.

"Mendekati baru 10%. Belum 10%, potensi zakat kita. Belum wakafnya juga masih rendah sekali. Apabila potensi zakat, infak, sedekah, dan wakaf bisa kita optimalkan, saya yakin tidak ada orang miskin di Indonesia," ujar Wapres seusai menyerahkan program bantuan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Microfinance Masjid kepada jemaah Masjid At Taqwa, di Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (11/11). Total bantuan mencapai Rp100 juta.

Program Baznas Microfinance Masjid merupakan produk Bank Zakat Mikro yang telah berjalan di 20 masjid Jabodetabek pada tahap awal. Pada kesempatan itu, Wapres juga menginginkan agar masjid turut berperan memberikan bantuan pada jemaah dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bantuan yang disalurkan merupakan bagian dari program Bank Zakat Mikro insiasi Baznas. Bank Zakat Mikro adalah layanan keuangan mikro yang digulirkan Baznas untuk mendayagunakan dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lain kepada mustahik pelaku usaha mikro dalam bentuk pembiayaan permodalan dan pengembangan usaha.

Ma'ruf dalam sambutannya mengatakan, Baznas yang memiliki beragam program sangat berguna bagi kesejahteraan umat. Baznas telah membantu peran pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui program produktif yang digulirkan. "Semoga semakin banyak masyarakat yang terbantu, karena BAZNAS tak hanya memberikan ikan, namun juga kailnya agar mustahik bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Wapres.

Tak hanya itu, Wapres Ma'ruf memastikan pemerintah akan terus berusaha untuk mengatasi berbagai persoalan yang dialami masyarakat, khususnya di bidang ekonomi. "Ini bagian dari pada upaya-upaya pemerintah yang terus berupaya mengentaskan kemiskinan,” katanya.

Pimpinan Baznas Rizaludin Kurniawan menyebut dalam program bantuan kali ini, pembiayaan microfinance masjid dijalankan dengan menggunakan prinsip al-qardh. Ini beraerti pembiayaan tidak menarik keuntungan, baik dalam bentuk bagi hasil, margin, atau istilah lain sejenis. 

"Dengan kata lain, para penerima manfaat dapat dengan tenang menjalankan usahanya. Kami juga ingin mereka terhindar dari riba saat menjalankan usaha," ujarnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat