Presiden Terus Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri
![Presiden Terus Dorong Penggunaan Produk Dalam Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/ee55b7f762181dd9ff95665b55877b48.jpg)
Presiden Joko Widodo terus mendorong jajaran menteri, kepala lembaga dan seluruh kepala daerah untuk meningkatkan penggunaan dan belanja produk-produk dalam negeri.
Upaya tersebut harus dilakukan untuk memperkuat perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global yang masih terus berlangsung.
"Dengan membeli produk-produk dalam negeri, kita dapat membuka lapangan kerja dan menghidupkan industri-industri kecil di dalam negeri. Dengan begitu perekonomian nasional akan terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan," ujar Jokowi saat memimpin Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Inpres 2 Tahun 2022, Selasa (29/11).
Hingga saat ini, berdasarkan laporan yang diterima Presiden, penggunaan produk dalam negeri di lingkungan pemerintah baik pusat maupun daerah sudah mencapai Rp547 triliun atau 44,9% dari total keseluruhan anggaran belanja yang disiapkan.
Angka tersebut, menurut Jokowi, sudah baik mengingat ia hanya memberi target 40% untuk sepanjang tahun ini.
"Ini sebuah capaian yang bagus, yang menunjukkan belanja produk dalam negeri sudah meningkat, lebih dari 40%. Tahun depan belanja produk dalam negeri harus lebih tinggi lagi," ucap mantan wali kota Surakarta itu.
Ia menambahkan, untuk bisa terus konsisten meningkatkan belanja produk lokal, ada beberapa hal yang wajib dilakukan.
Pertama adalah memperbaiki ekosistem usaha secara besar-besaran dari hulu sampai hilir.
Kementerian/lembaga terkait bersama seluruh pemerintah daerah harus mendorong lebih banyak pelaku usaha memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk-produk yang dihasilkan.
"Pengurusan sertifikasi ini juga harus dipermudah. Apa lagi untuk produk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi. Jangan sampai menyulitkan dan memperberat," tegasnya.
Kedua, mempercepat proses digitalisasi untuk peningkatan penyerapan produk dalam negeri dan produk usaha mikro, kecil dan koperasi.
Produk-produk yang mereka hasilkan sebisa mungkin harus masuk ke platform digital atau katalog elektronik di daerah masing-masing.
Ketiga, memperkuat riset untuk menghasilkan barang-barang substitusi impor
"Berikan insentif bagi investor dan industri yang mengembangkan dan memproduksi produk substitusi impor," pungkas mantan Wali Kota Solo itu. (OL-8)
Terkini Lainnya
Sepatu Kulit Eksklusif Produk Lokal Raih Rekor Bersejarah MURI
Produk Hortikultura Dalam Negeri Didorong Bisa Bersaing Secara Global
Dari Rumah Barber di Bandung, Pomade Menford.Id Diluncurkan barbershopindonesia.id
Bantu UMKM, Koperasi Kana Ekspansi di Medan
Wasekjen MUI Kobarkan 'Jihad' Boikot Produk Terafiliasi Israel
Taffware, Brand Lokal dengan Ribuan Produk Inovatif Berkualitas yang Terjangkau
Di Meksiko, Puan Dorong Negara Middle Power Desak Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Dies Natalis ke-60 IPB, Presiden: Krisis Pangan Dunia Peluang Bagi Indonesia
Hasnur Group Siap Tumbuh Melaju di Tengah Perekonomian Global
165 Juta Orang jatuh Miskin dalam 3 Tahun Krisis, PBB Serukan Penangguhan Pembayaran Utang
Indonesia Darurat Krisis Iklim
Di Tengah Ekonomi Global Tak Menentu, Justru Bisnis Waralaba Tumbuh
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap