visitaaponce.com

Hasnur Group Siap Tumbuh Melaju di Tengah Perekonomian Global

Hasnur Group Siap Tumbuh Melaju di Tengah Perekonomian Global
Presiden Direktur Hasnur Group Jayanti Sari(MI/HO)

PROYEKSI sejumlah lembaga keuangan dunia menyebut bahwa perekonomian global akan menghadapi tantangan berat pada 2023 mulai terlihat. Negara-negara maju yang memiliki fundamental ekonomi cukup kuat justru masih harus berjibaku dengan kenaikan suku bunga akibat inflasi yang melemahkan perekonomian. Meskipun situasi global semakin sulit, Indonesia tetap resilien.

Baca juga: Peningkatan Rating Indonesia oleh R&I Beri Kepercayaan Investor untuk Masuk

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2023 tumbuh sebesar 5,03%, melampaui sebagian besar perkiraan analis pasar dan berada di atas pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berada pada level 4,5% pada triwulan yang sama.

Baca juga: Hilirisasi Industri Kikis Perekonomian Warga Lokal

Momentum tersebut juga dimanfaatkan Hasnur Group untuk memperkuat bisnisnya seiring berkembangnya usaha bisnis perusahaan merambah berbagai usaha bisnis di berbagai wilayah di Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Kalimantan Selatan berhasil bertransformasi menjadi perusahaan berskala nasional serta berkontribusi kepada pembangunan perekonomian nasional.

Hasnur merupakan gabungan nama dari H. Abdussamad Sulaiman HB (HAS) dan Hj. Nurhayati (NUR). Perusahaan yang didirikan pada 1966 ini pada Agustus tahun ini genap berusia 57 tahun.  

Presiden Direktur Hasnur Group Jayanti Sari menyebut kesiapan Hasnur Group menghadapi tantangan global juga direspons dengan merestrukturisasi bisnis dan usahanya. Saat ini  Hasnur Group telah memiliki tujuh Strategic Business Unit (SBU) yang sebelumnya enam SBU. Ketujuh SBU tersebut adalah SBU Logistik, SBU Agrobisnis dan Forestry, SBU Technology dan Services, SBU Pendidikan, SBU Healthcare Media dan Lifestyle serta SBU Investment.

“Meskipun Hasnur Group siap menyongsong global tentu nilai religi dan kearifan lokal tidak akan hilang," ujar Jayanti lewat keterangan yang diterima, Rabu (2/8).

Lebih lanjut Jayanti Sari menjelaskan founder sekaligus ayahanda Abdussamad Sulaiman memiliki mimpi yang belum terwujud hingga menutup usia yakni kapal-kapal Hasnur Group mampu berlayar ke perairan internasional.

“Alhamdulillah dengan komitmen yang tinggi serta akhtiar  cita-cita tersebut telah terwujud”, pungkasnya.

Sebagai informasi, salah satu entitas Hasnur Group, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) terus mengembangkan bisnisnya dengan mulai melayani pengangkutan kargo melalui pelayaran internasional.

Pada Maret 2022, HAIS telah berhasil melakukan pengiriman kargo batu bara ke Pelabuhan Go Dau, Vietnam. HAIS saat ini mengoperasikan total 28 set kapal tunda (tug boat) dan tongkang (barge) dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500-10.000 ton.

Sebanyak 13 kapal tunda dan 14 tongkang dimiliki sendiri. Pada 2022, Hasnur Internasional Shipping mengangkut total kargo sebanyak 9,6 juta metrik ton (MT) kargo, di mana jumlah ini merupakan pencapaian tertinggi sejak perusahaan pada 2009. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat