visitaaponce.com

Proyek Gold-Ismia Dukung Indonesia Kurangi Penggunaan Merkuri

Proyek Gold-Ismia Dukung Indonesia Kurangi Penggunaan Merkuri
Ilustrasi.(DOK goldismia.org.)

PROYEK Gold-Ismia merupakan program kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan United Nations Development Programs (UNDP) untuk mengurangi dan menghapuskan penggunaan merkuri di sektor pertambangan emas skala kecil (PESK). Proyek itu mendokumentasikan sebesar 19,47 ton merkuri telah dihindari penggunaannya oleh penambang PESK di lokasi proyek Gold-Ismia.

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Rosa Vivien mengatakan itu. "Hal ini membuktikan kepada pihak internasional dan nasional bahwa Indonesia telah melakukan kewajibannya dengan baik sebagai negara anggota Konvensi Minamata," terang Rosa di Jakarta pada Rabu (7/12).

Dengan bantuan Global Environment Facility (GEF) melalui proyek Gold-Ismia, pemerintah Indonesia merasakan beberapa manfaat proyek. "Manfaat yang sudah diperoleh yaitu memperkuat kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai target Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri, memberikan solusi pengganti merkuri kepada penambang dengan memperkenalkan alternatif teknologi yang lebih produktif dan ramah lingkungan, memberikan pembiayaan (seed funding) bagi penambang untuk membangun fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri, dan menjembatani para penambang untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga keuangan baik bank maupun nonbank," tegas Rosa.

Dari kegiatan itu, Rosa yakin bahwa Gold-Ismia akan menginspirasi kementerian/lembaga dan para pemangku kepentingan terkait lain untuk membuat program yang mendukung PESK berkelanjutan.

Di kesempatan yang sama, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN Ratno Nuryadi mengatakan proyek ini diawali pada 2015 yang diinisiasi oleh Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral BPPT. Saat ini lembaga itu diintegrasikan menjadi Pusat Riset Teknologi Pertambangan Organisasi Riset Nano Teknologi dan Material BRIN.

"Inisiasi dilakukan bahkan sebelum penerbitan UU Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention On Mercury dan Perpres Nomor 21 Tahun 2019 mengenai Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri di empat sektor yaitu manufaktur, energi, pertambangan emas skala kecil, dan kesehatan," ucap Ratno.

Proyek Gold-Ismia bertujuan membantu pemerintah untuk menghapus penggunaan merkuri sekaligus memberikan manfaat sebesar-besarnya dari kehadiran penambang emas skala kecil. "Sebagai bentuk bantuan, kita berusaha membantu masalah-masalah yang lekat dengan PESK seperti aspek legalitas, aspek teknologi, aspek finansial, dan aspek keberlanjutan," pungkasnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat