Butuh Peta Jalan Penghapusan Merkuri di Pertambangan Emas Skala Kecil
![Butuh Peta Jalan Penghapusan Merkuri di Pertambangan Emas Skala Kecil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/aee817f689eeae2a8023f54a48a91fbd.jpg)
PETA jalan atau road map dibutuhkan untuk percepatan penghapusan merkuri di pertambangan emas skala kecil (PESK) yang sebelumnya dimulai dengan proyek Gold-Ismia. Proyek kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BRIN, dan UNDP itu berhasil mengurangi penggunaan 23 ton merkuri di enam titik PESK dalam waktu sekitar lima tahun.
"Untuk daerah-daerah lain memang kami sebenarnya harus punya road map. Kalau ini (Gold-Ismia) diperpanjang, kita harus bikin
road map," ujar Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati usia acara diseminasi hasil proyek Gold-Ismia di Jakarta, Rabu (7/12).
Dia mendorong pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membantu dalam pemetaan wilayah PESK yang perlu dilakukan pengurangan penggunaan merkuri demi memastikan daerah yang menjadi prioritas. "Kalau tanpa perencanaan, tanpa road map dengan masing-masing situasi dan kondisi itu kita tidak akan bisa berjalan," kata Vivien.
Sebelumnya, pemerintah dalam Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri menargetkan penggunaan merkuri di sektor PESK dapat dihapuskan 100% pada 2025. Terkait hal itu, Vivien menyoroti peran pemangku kepentingan pelaku usaha dan pemerintah daerah untuk mendorong semakin banyak penambang yang tidak menggunakan merkuri di berbagai lokasi PESK. "Kalau dilihat dari model-model seperti ini bisa kita mengajak perusahaan-perusahaan. Misalnya, sebagai awal perusahaan BUMN yang mengelola emas kemudian bermitra dengan para penambang," ujarnya.
Dia meminta kepada pemerintah daerah, khususnya yang sudah menjadi lokasi proyek Gold-Ismia, untuk tidak berhenti melakukan upaya mengurangi penggunaan emas di PESK bahkan ketika proyek itu selesai. "Saya minta dari pemerintah daerah jangan berhenti pada saat proyek ini sudah selesai. Tolong dijaga keberlanjutan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan," tutur Vivien. (Ant/OL-14)
Terkini Lainnya
2 Ton Alat Kesehatan Bermerkuri Ditarik dari Faskes di Bali
Polisi Bakar Puluhan Tambang Emas Liar di Kuantan Singingi Riau
Proyek Gold-Ismia Dukung Indonesia Kurangi Penggunaan Merkuri
6 Lokasi Proyek PESK Turunkan Penggunaan Merkuri
LED Projector Terbaru Hemat Energi dan Lebih Cerah
IWAPI dan KLHK Menyerahkan Bantuan Motor Sampah untuk Pengelolaan Sampah dan Penghijauan
KLHK Tetapkan Bos Tambang Pasir Ilegal di TN Halimun Salak sebagai Tersangka
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
KLHK dan Norwegia Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Hutan Lestari
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap