Saham GOTO Meroket, IHSG Kembali ke Zona Hijau
PADA perdagangan Selasa (13/12) ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 75,8 poin (1,13%) pada level 6.810,32, setelah sempat menguat 1,36% ke level 6.826,12.
Tidak bisa dipungkiri, salah satu pendorongnya ialah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang naik ke level harga 100 atau 13 poin (14,94%). Pada akhirnya, sentimen tersebut turut mendorong kenaikan saham kapitalisasi besar.
Seperti, PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang naik 2,64% dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 1,35% Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan pada November ini, saham GOTO berada di posisi 185, atau turun signifikan dibanding puncaknya di level harga Rp404 pada Juni lalu.
Baca juga: GOTO Fight Back, Saham TLKM dan ASII Ikut Terkerek
Di lain sisi, saham ASII pada waktu yang sama berada di posisi 6.175, TLKM 4.030 dan IHSG 7.044. Hingga Senin (12/12) kemarin), saham GOTO sudah turun lebih lanjut ke 87, demikian pula saham ASII juga turun ke 5.675, TLKM 3.700 dan IHSG 6.734.
Kondisi tersebut pun berimbas pada sentimen mayoritas saham lainnya di BEI, yang turun signifikan seiring dengan IHSG yang sekarang sudah di 6.700-6.800an, bukan di 7.000-an lagi.
"Penurunan GOTO menyebabkan saham TLKM dan ASII turun. Memang dua perusahaan besar itu juga pegang saham GOTO. Sehingga, ketika harga saham GOTO terus saja turun, mereka kemudian menderita kerugian investasi," jelas Teguh.
Diketahui, GOTO, ASII dan TLKM merupakan tiga dari sejumlah saham yang paling banyak dipegang investor di BEI. Mulai dari investor individu maupun investor institusi. Bahkan, ASII dan TLKM bisa dianggap sebagai ‘menu wajib’ fund manager reksadana.
Baca juga: Bersih-bersih BUMN, Erick Pangkas Permen dan Blacklist Pegawai Korup
Para investor tentunya tidak hanya memegang tiga saham tersebut saja, namun juga memegang sejumlah saham lain. Ketika saham GOTO, ASII dan TLKM turun, investor yang memegang setidaknya salah satu dari tiga saham tersebut, yang tadinya berencana hendak beli saham lain, mungkin akan menunda rencananya.
Sebab, mereka berpikir bahwa uangnya lebih baik disimpan dulu untuk berjaga-jaga, apabila harus membeli lagi atau average down di saham yang sedang turun tersebut.
"Bisa jadi investor justru menjual sahamn lain yang posisinya masih profit untuk memperoleh cash. Kemudian, dibelikan salah satu dari tiga saham di atas," tutur Teguh.(OL-11)
Terkini Lainnya
Kemnaker sudah Komunikasi dengan Tokopedia terkait PHK Karyawan
Rencana PHK Masal Santer, Apa Konfirmasi dari Tokopedia?
PHK Karyawan, Pemprov DKI Kirim Petugas Untuk Cek Fakta
Apakah Bijak Menggunakan Paylater untuk Membeli Perlengkapan Sekolah Anak
Kolaborasi Tiktok dan Tokopedia Beri Dampak Positif bagi UMKM
5 Tips Kelola THR dengan Bijak
Komit Investasi US$1,5 Miliar, Tiktok Shop Resmi Bernaung ke Tokopedia
IHSG Sepekan Ditentukan Sentimen Data Penjualan Ritel dan Neraca Perdagangan
GoTo Ungkap Sumber Kerugiannya di Tahun 2022
Lewat Teknologi, YABB dan Changemakers Olah Air Hujan Jadi Air Minum
Generasi GIGIH 2.0 Cetak Lulusan Siap Kerja di Bidang Teknologi
Ada SingTel, Investasi Telkomsel di GoTo Dipastikan Dilakukan Secara Ketat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap