IEA Dunia Masuki Era Baru Manufaktur Energi Bersih
![IEA: Dunia Masuki Era Baru Manufaktur Energi Bersih](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/0d47add9cd41203c619e898da78ec314.jpg)
DUNIA berada pada era industri baru manufaktur teknologi energi bersih. Nilainya akan naik tiga kali lipat pada 2030 dan menciptakan jutaan lapangan kerja.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, pasar global untuk teknologi utama yang diproduksi secara massal termasuk panel surya, turbin angin, baterai kendaraan listrik, pompa panas, dan elektroliser untuk hidrogen akan bernilai sekitar US$650 miliar per tahun pada akhir dekade ini, sebagaimana prediksi IEA dalam laporan. Angka tersebut lebih dari tiga kali lebih besar dari level saat ini tetapi tergantung pada negara-negara yang sepenuhnya menerapkan janji energi dan iklim mereka.
Pekerjaan terkait dalam manufaktur energi bersih akan meningkat lebih dari dua kali lipat dari enam juta menjadi hampir 14 juta pada 2030. "Dunia energi berada di awal era industri baru, era manufaktur teknologi energi bersih," kata IEA.
Namun organisasi yang berbasis di Paris itu memperingatkan bahwa konsentrasi ekstraksi sumber daya dan manufaktur menimbulkan risiko pada rantai pasokan. Tiga negara menyumbang 70% dari kapasitas manufaktur untuk teknologi surya, angin, baterai, eletrolyser, dan pompa panas, dengan Tiongkok dominan di semuanya.
Republik Demokratik Kongo menghasilkan lebih dari 70% kobalt dunia. Tiga negara yakni Australia, Cile, dan Tiongkok menyumbang lebih dari 90% produksi litium global, sumber utama baterai kendaraan listrik.
Ketegangan rantai pasokan berisiko membuat transisi energi menjadi lebih sulit dan mahal, tambah laporan itu. Pertama, kenaikan harga kobalt, litium, dan nikel pada 2022 menyebabkan kenaikan harga global baterai kendaraan listrik hampir 10%. Biaya membangun turbin angin di luar Tiongkok juga merangkak naik setelah bertahun-tahun mengalami penurunan harga, sementara tren serupa memengaruhi panel surya.
Direktur eksekutif IEA Fatih Birol mendesak negara-negara untuk mendiversifikasi rantai pasokan, mengutip ketergantungan Eropa pada gas Rusia sebagai contoh utama potensi gangguan yang disebabkan oleh ketergantungan yang berlebihan pada satu sumber perdagangan. "Seperti yang telah kita lihat dengan ketergantungan Eropa pada gas Rusia, ketika Anda terlalu bergantung pada satu perusahaan, satu negara, atau satu rute perdagangan, Anda berisiko membayar mahal jika ada gangguan," katanya. Birol juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional, karena tidak ada negara yang merupakan pulau energi dan transisi energi akan lebih mahal dan lambat jika negara tidak bekerja sama. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Menteri ESDM Dukung Smelter Nikel Ceria Gunakan Energi Terbarukan
Kurangi Ketergantungan Energi Fosil, Indonesia Bisa Contoh Norwegia
Mempertahankan Batu Bara Dinilai Tingkatkan Risiko Kerugian Ekonomi di ASEAN
Dukung Tujuan SDG's, Uni-Charm Indonesia Beli 143 Unit REC dari PLN
Komisi VII DPR: Pemerintah Tak Perlu Buru-buru Ekspor Listrik EBT ke Singapura
World Water Forum ke-10 Turut Buka Jalan untuk Wujudkan Listrik Murah
Pertamina NRE Targetkan Kapasitas Pembangkit Energi Bersih Capai 6 GW
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Kurangi 715 Ton Emisi Karbon, PLTS PLN Pasok Energi Bersih bagi Pulau Bembe
Tren Penjualan Terus Naik, Serapan Motor Listrik Capai 40%
Pakar: Pertamina Kunci Pembangunan Nusantara Sustainability Hub di IKN
PLN Gandeng Ceria Group untuk Wujudkan Komitmen Energi Bersih
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap