visitaaponce.com

Penerimaan Negara dari Merger Pelindo Capai Rp6 Triliun

Penerimaan Negara dari Merger Pelindo Capai Rp6 Triliun
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir puas dengan transformasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pascamerger. Belum genap dua tahun pascamerger, penerimaan negara dari merger BUMN tersebut mencapai Rp6 triliun hingga Oktober 2022.

Adapun konsesi Pelindo mencapai Rp360 miliar pada 2021 dan meningkat menjadi Rp473 miliar pada tahun lalu. Pun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat naik dari Rp157 miliar pada 2021, kemudian menjadi Rp173 miliar pada 2022.

Lalu,, PPh atau pajak penghasilan Pelindo di 2022 mencapai Rp1,81 triliun atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,18 triliun. Sementara itu, dividen Pelindo menyentuh Rp1,317 triliun di 2022, atau melonjak dibandingkan 2021 sebesar Rp560 miliar.

Baca juga: Erick Targetkan Dividen BUMN di 2023 Naik Menjadi Rp43,3 Triliun

"Merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Total kontribusi Pelindo ke negara selama 2021-2022 mencapai Rp6,03 triliun," kata Erick dalam keterangannya, Kamis (19/1).

Angka tersebut diyakini bisa lebih tinggi jika sudah final perhitungannya alias hingga akhir 2022. "Target kita pada 2025 itu mencapai Rp21 triliun," sambung dia.

Sebelum merger, ada empat entitas Pelindo, yaitu Pelindo I, Pelindo II/IPC, Pelindo III dan Pelindo IV yang beroperasi berdasarkan cakupan wilayah di Indonesia.

Baca juga: Bongkar Muat Kendaraan Meningkat, Kinerja IPCC Melesat

Penggabungan Pelindo tak hanya meningkatkan kekuatan operasional dan finansial, namun juga meningkatkan sinergisitas antarpelabuhan dan jaringan pelayaran. Serta, peningkatan konektivitas hinterland atau pesisir, yang mendorong efisiensi rantai pasok dan biaya logistik.

"Pelindo memiliki 31 inisiatif strategis yang akan diimplementasikan sejak 2021 hingga 2025. Targetnya, harus mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp5,8 triliun," jelas Erick.

Sejak awal terbentuk, Menteri BUMN menekankan empat pilar strategis yang harus dicapai Pelindo. Rinciannya, yakni meliputi transformasi pelabuhan kelas dunia, memperkuat ekosistem logistik, efisiensi rantai pasok maritim, serta meningkatkan nilai perusahaan.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat