Wapres Dorong Diversifikasi Pangan
![Wapres Dorong Diversifikasi Pangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/d4454c1405e147eb7c3e2f45c84776be.jpg)
BERAS masih menjadi sumber makanan pokok masyarakat Indonesia. Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun serta mewujudkan swasembada beras tanpa impor.
Untuk itu, pemerintah terus mendorong agar program diversifikasi pangan dapat kembali digalakkan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di negara ini.
“Upaya menjaga ketahanan pangan perlu diikuti dengan penggalakan kembali program diversifikasi pangan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Jakarta, Rabu (25/1).
Wapres menekankan pentingnya riset sebagai langkah utama dalam percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal. Menurutnya, diperlukan peningkatan partisipasi investor dan pihak swasta melalui regulasi dan insentif pemerintah sebagai daya tarik.
“Regulasi dan insentif pemerintah juga perlu dimanfaatkan untuk menarik partisipasi investor, swasta, di dalam program diversifikasi pangan, serta mendorong produksi pangan lokal maupun pengembangan produk turunannya,” kata Wapres.
Baca juga: Sarasehan 100 Ekonom: Perkuat Sektor Pertanian dan Diversifikasi Pangan
Wapres berharap agar program prioritas nasional seperti korporasi petani dan modernisasi pertanian dapat ditingkatkan melalui sinergi Kementerian Pertanian bersama para pemangku kepentingan.
“Kementerian Pertanian perlu terus bersinergi dengan kementerian terkait, pemerintah daerah, serta berbagai pihak untuk menyukseskan prioritas pembangunan nasional, seperti korporasi petani dan modernisasi pertanian,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pihaknya bersama para pemangku kepentingan akan terus mengupayakan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, khususnya dalam substitusi pangan dan peningkatan ekspor.
“Kami akan tingkatkan kapasitas produksi pangan, tidak ada pangan yang mundur. Kami juga akan menyikapi untuk mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula, tebu, dan daging sapi,” ujar Menteri Syahrul.
“Kedua, kami akan lakukan pengembangan pangan substitusi impor, seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum. Kemudian domba, kambing, untuk substitusi daging yang kemungkinan akan bergejolak dalam perubahan iklim, dan prediksi global yang akan datang. Ketiga, meningkatkan ekspor seperti, sarang burung walet, porang, ayam, dan telur,” tuturnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Pemerintah Dorong Penguatan Budi Daya Ikan di Tengah Perubahan Iklim
Ada Desakan Menkominfo Budi Arie untuk Mundur, Ini Kata Wapres
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Wapres Bicara Pentingnya Peran Pesantren dan Regenerasi Ulama
Wapres Ingatkan Calon Pimpinan KPK Selanjutnya Dipilih Berdasarkan Integritas, bukan Titipan
Wapres: Kejadian Serangan Siber Pusat Data Nasional Tengah Diinvestigasi
Wapres: Banyak Cara agar Produksi Pertanian Tetap Tinggi
Lamongan Gencar Laksanakan Diversifikasi Pangan
Yuk, Kenali Jenis Pangan Lokal yang Sehat dan Mendunia
Perlu Adanya Diversifikasi Pangan Atasi Bencana Kelaparan Papua
Swasembada Semakin Tidak Relevan dan Tidak Menjamin Keterjangkauan Pangan
Kementan Kembangkan Ganyong, Pangan Lokal Pengganti Beras dan Tepung Terigu
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap