visitaaponce.com

90 Investor Berkomitmen Investasi di IKN

90 Investor Berkomitmen Investasi di IKN
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono(MI/Vicky Gustiawan)

LEBIH dari 100 investor menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebanyak 90 diantaranya telah menyampaikan Letter of Intent (LoI) untuk mempertegas komitmen investasinya.

“Ketertarikan investor yang sangat tinggi ini memperkuat optimisme untuk mampu membangun satu ekosistem kota yang lengkap di IKN pada 2024, sekaligus meletakkan landasan kuat bagi pembangunan ibukota ini hingga 2045 nanti,” ujar Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta, Kamis (2/2).

Adapun 90 investor yang telah menyampaikan LoI tersebut bergerak di sektor infrastruktur dan unitilitas sebanyak 25 investor, edukasi 15 investor, konsultan 14 investor, perumahan 10 investor, komersial 9 investor, teknologi 6 investor, kesehatan 5 investor dan perkantoran sebanyak 6 investor.

Selain itu, ucap Bambang, ada tiga investor yang bakal menanamkan modalnya di IKN untuk membangun hunian. Ketiga investor itu yakni konsorsium CCFG Corp. dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan investasi sebesar Rp30,8 trilliun. Lalu Korea Land and Housing Corp dengan investasi Rp8,65 trilliun dan PT Summarecon Agung Tbk. sebesar Rp1,67 trilliun.

“Melalui invetasi tersebut nantinya akan dibangun 184 tower hunian dengan kapasitas 14.500 jiwa dan direncanakan akan selesai pada akhir 2024,” ucapnya.

Baca juga:  Investor IKN Diperlakukan Lebih Istimewa

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan area IKN akan memiliki luas area seluas 324.332 hektare. Sebesar 256.142 hektare di antaranya merupakan area daratan. Dari luas area tersebut, 65% akan menjadi kawasan hutan tropis, 10% menjadi area taman dan produksi makanan, dan 25% sisanya menjadi area hunian.

Pembangunan IKN, lanjut Bambang, juga mengusung prinsip pembangunan kota yang berlandaskan pada pembangunan hijau, berkonsep kota pintar, inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan.

“Ini adalah konsep baru. Green kita ingin tackle masalah iklim dan lingkungan, smart kita akan menjadi smart city dengan teknologi, AI, big data. Lalu inklusif adalah ini kota untuk semua, lalu resilien adalah kita ingin ibu kota yang tahan pada guncangan akan meliputi fasilitas kesehatan, jaminan sosial. Sedangkan tentu ibu kota ini harus berkelanjutan,” pungkas Bambang.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat