visitaaponce.com

Wapres Harap Pengelola KEK Bisa Tarik Investor

Wapres Harap Pengelola KEK Bisa Tarik Investor
Wapres Ma'ruf Amin saat memimpin rapat koordinasi.(Dok. Setwapres)

PEMERINTAH berharap setiap pengelola kawasan industri bisa menarik investor untuk berusaha di wilayah tersebut. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pemerintah terus mempermudah proses berusaha melalui pembuatan regulasi yang menguntungkan.

“Kita berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), seperti Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), agar terus berusaha meningkatkan investasi," ujar Ma'ruf seusai meninjau progres pembangunan kawasan JIIPE di Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/2).

Salah satu kawasan yang dikunjungi dalam KEK JIIPE, yaitu smelter milik PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 3 miliar. Berdasarkan data masterplan, kawasan JIIPE terdiri dari tujuh klaster utama.

Baca juga: Pembangunan Smelter Freeport Sudah 54%, Ditargetkan Beroperasi 2024

Rinciannya, yaitu metal cluster seluas 405 ha, electronic cluster seluas 200 ha, chemical cluster seluas 110 ha, energy cluster seluas 110 ha, support and logistic cluster seluas 443 ha, infrastruktur seluas 493 ha dan port estate seluas 406 ha.

Ma’ruf menjelaskan bahwa JIIPE merupakan program pemerintah dalam mengawal hilirisasi smelter. Adapun dukungan pemerintah melalui Undang-Undang tentang Cipta Kerja, yang sekarang telah menjadi Perppu Cipta Kerja, di mana mengakomodasi berbagai masalah dan kemudahan berusaha.

Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku Pengelola JIIPE, Bambang Soetiono, menjelaskan pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara swasta dan BUMN, yang memiliki luas area 3000 ha. Di dalamnya terdapat pelabuhan seluas 400 ha.

“Ini mayoritas sahamnya dimiliki Pelindo 60%, AKR/swasta 40%,” tutur Bambang.

Baca juga: Presiden: Hilirisasi Bisa Datangkan Manfaat Senilai US$715 Miliar

Adapun sekitar 800 ha untuk kawasan perumahan yang bertujuan menurunkan biaya logistik. “Sehingga, kapal yang datang langsung ke pabriknya. Di sini biaya logistiknya sudah dikalkulasi bisa turun sampai 20%. Karyawannya bisa tinggal di sini dan mengurangi pencemaran lingkungan,” sambung dia.

Menurut Bambang, dari 1800 ha yang sudah terisi 300 ha. Dengan masuknya pabrik baja pada tahun ini, diperkirakan 200 sampai 300 ha dapat terjual.

“Mungkin sampai akhir 2024 itu mendekati 40%. Kami juga ditarget KEK dalam 5 tahun bisa menyerap investasi asing US$7,5 miliar. Lalu dalam 15 tahun optimalnya US$16 miliar,” pungkasnya.(OL-11)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat