Terima Parlemen Uni Eropa, DPR Bahas Terkait Pembatasan Kelapa Sawit
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan Parlemen Uni Eropa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2).
Kunjungan ini membahas berbagai macam permasalahan global, energi terbarukan hingga agenda politik Indonesia menjelang pemilihan umum 2024.
Selain itu, dibahas pula persoalan terkait perdagangan kelapa sawit yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia yang mengalami pembatasan karena kekhawatiran atas isu deforestasi.
“Jadi memang diskusinya sangat luas. Tetapi kita selalu menerima delegasi dari Parlemen Eropa ini, dari banyak Komisi mereka juga sering hadir setahun bisa 2-3 kali ya mungkin lebih," jelasnya.
"Dan saya kira ini adalah satu hal yang sangat positif, artinya mereka mempunyai perhatian lebih ke kawasan ASEAN dan khususnya pada Indonesia. Dan selalu kita terima di DPR RI oleh BKSAP,” ujar Fadli Zon.
Baca juga: RI-Malaysia Sepakat Perjuangkan Sawit ke Uni Eropa
Dalam bidang ekonomi, dalam pertemuan ini membahas mengenai persoalan pembatasan ekspor kelapa sawit karena aspek deforestasi dan kesehatan.
Kampanye hitam terkait deforestasi ini tidak dapat dipungkiri lantaran terjadi banyaknya kebakaran hutan di Indonesia pada masa lalu.
Terkait Kesehatan, saturated fat yang dinilai membuat kelapa sawit berbahaya juga ditemukan di produk lainnya seperti keju, coklat, dan sebagainya.
“Beberapa tahun belakangan ini ekspor kelapa sawit kita itu dihambat, karena ada keputusan-keputusan yang bisa dianggap juga sebagai trade barrier ya gitu, tuduhan-tuduhan deforestasi dan seterusnya," ucap Fadli.
"Tapi kita dari sisi parlemen ya, DPR RI kita juga menyampaikan kepada mereka bahwa mungkin itu ada kasus per kasus tetapi secara umum sekarang ini sudah jauh lebih baik itu dan harusnya tidak ada lagi hambatan terhadap produk-produk ekspor kita, baik kelapa sawit maupun komoditas lainnya,” jelasnya.
Kasus kebakaran hutan di Indonesia sendiri dalam beberapa tahun ini telah mengalami penurunan.
Oleh karena itu, politikus Fraksi Partai Gerindra itu pun menolak alasan lingkungan hidup yang menjadi hambatan dalam Indonesia melakukan ekspor kelapa sawit.
Ia pun menilai butuh diplomasi dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, parlemen maupun pihak swasta untuk mengatasi persoalan ekspor minyak kelapa sawit ini.
“Saya kira pada umumnya mereka sudah banyak kemajuan tetapi kan tentu ada politiknya juga di situ ya. Ada juga negara-negara tertentu yang ingin memproteksi atau melindungi kepentingan para petani bunga matahari karena bersaing ya minyaknya mereka dengan minyak kelapa sawit kita," jelasnya.
"Jadi ini adalah tugas diplomasi baik itu dari pemerintah, negara maupun dari DPR dan juga masyarakat Indonesia lainnya dan terutama juga dari para swasta yang berkiprah di bidang ini,” pungkasnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Antikorupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara
DPR RI Konsisten Bela Palestina di Sidang Parlemen Dunia
Delegasi DPR RI Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Knesset Israel Hadir di IPU, DPR RI Tegaskan Itu Bukan Kunjungan Resmi
Borrell Kecam Pembangkangan Israel Perluas Kiriman Bantuan ke Gaza
Airlangga Tolak Isu Defisit Anggaran Lampaui 3%
Uni Eropa Perdana Bahas Rencana Pemberian Sanksi untuk Israel
Luksemburg dan Belgia Ajak Dunia Akui Palestina
Perwakilan PBB Minta Uni Eropa Hadir Cegah Kekerasan Warga Palestina di Tepi Barat
Presiden Dewan Uni Eropa Kecam Perintah Evakuasi Israel di Rafah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap