Volatilitas Arus Modal Akibat Sentimen The Fed Masih akan Terus Diperhatikan
![Volatilitas Arus Modal Akibat Sentimen The Fed Masih akan Terus Diperhatikan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/6d93cfbe998324a9ccff643f0d9b7820.jpg)
PASAR keuangan global selama ini menyumbangkan ketidakpastian dengan volatilitas yang tinggi, sudah mulai mereda meski indikator dari bank sentral AS The Fed untuk tetap bertahan dengan suku bunga yang tinggi akan menyumbangkan sentimen.
Indeks volatilitas baik di pasar saham maupun obligasi sudah mengalami penurunan dan level dari credit default swap Indonesia juga melandai. Artinya persepsi resiko terhadap Indonesia semakin membaik.
"Volatilitas masih akan kami perhatikan karena akan memberikan tidak hanya sentimen positif atau negatif, tapi juga akan sangat menentukan arus modal di Indonesia," kata Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (22/2).
Baca juga: Pelaku Pasar Kembali Cemaskan Ruang Kenaikan Fed Rate
Nilai tukar rupiah mengalami apresiasi 2,7%, menggambarkan eksternal balance Indonesia bagus dan keyakinan terhadap ekonomi Indonesia juga membaik.
Capital inflow, arus modal masuk menggambarkan persepsi terhadap Indonesia yang menunjukkan makin positif mulai terlihat, meski belum pulih secara keseluruhan.
Arus modal ke surat berharga negara (SBN) menunjukkan arah yang positif, arus masuk mencapai US$ 7,2 miliar atau 1,5% dari asset under managementnya dari para investor atau fund manager.
Pasar obligasi Indonesia juga mendapatkan arus modal masuk sebesar Rp 43,9 triliun (ytd), meski beberapa waktu terakhir terjadi outflow, sebagai akibat arah dari the Fed yang menentukan sentimen terhadap arus modal terutama yang sifatnya jangka pendek untuk saham dan obligasi.
Baca juga: Pemerintah Mewaspadai Harga Pangan Jelang Ramadan
Perbankan dan Bank Indonesia masih menjadi pemilik atau investasi dari kepemilikan surat berharga negara. Sedangkan kepemilikan asing menurun sejak akhir tahun 2020, yaitu dari 25,2% menjadi hanya 14,8%.
Kinerja dari pasar SBN juga membaik. Untuk surat berharga negara tenor 10 tahun, imbal hasil (yield) sudah turun di 6,7%. Sedangkan untuk global bonds Indonesia tenor 10 tahun masih mengalami tekanan dan elevasi karena suku bunga global melonjak sangat tinggi, seperti Fed Fund Rate yang mencapai di atas 5%. Spread Indonesia yang di 288 basis poin, mirip dengan Filipina (254 basis poin) termasuk yang sangat kompetitif.
"Spread dari yield kita terhadap US treasury juga masih relatif terjaga dan membaik, dikomparasikan dengan negara lain, Indonesia hampir sama dengan Filipina," kata Menkeu.
Ini karena kinerja dari perekonomian dan kebijakan fiskal yang sangat prudent menjadi satu faktor yang menentukan keyakinan terhadap SBN. (OL-17)
Terkini Lainnya
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Terdampak Ekonomi Global, Pendapatan APBN Mei 2024 Turun 7 Persen
Kejar Tayang Kinerja Semu Pengelolaan APBN 2023
Anggaran Pendidikan di 2023 Tersalur Rp503,8 triliun
Defisit Turun Hingga 1,65%, APBN 2023 Dinilai Berkinerja Positif
Pengamat: Kebijakan PMN 2024 Untuk BUMN Rp57,9 Triliun Sebaiknya Ditunda
APBN April 2023 Catat Surplus Rp234,7 Triliun Setara 1,12% dari PDB
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap