visitaaponce.com

Revisi Aturan Soal Devisa Ekspor Masih Dibahas

Revisi  Aturan Soal Devisa Ekspor Masih Dibahas
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu(Antara/Aprillio Akbar)

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan terkait dengan devisa hasil ekspor (DHE), saat ini sedang dilakukan pembahasan untuk revisi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

Pemerintah melihat bahwa kinerja ekspor selama ini berlangsung baik dalam 3 tahun tahun terakhir. Khususnya 2022 kemarin pemerintah melihat kinerja ekspor sangat tinggi mencapai US$ 292 miliar.

"Sampai saat ini kami melihat masih ada peluang untuk kinerja ekspor akan cukup baik di tahun 2023," kata Febrio, Rabu (22/2).

Di sisi lain, pemerintah ingin agar hasil transaksi ekspor tersebut, khususnya yang terkait dengan sumber daya alam yang sebenarnya hasilnya sangat besar, diharapkan bisa lebih tercermin dalam stabilitas makro Indonesia.

Dengan demikian maka pemerintah meningkatkan dan mendesain kembali seperti apa pengaturan, agar devisa hasil ekspor ini dapat memberikan penguatan yang lebih signifikan bagi stabilitas makro Indonesia.

Desain ini, tidak bertentangan dengan rezim devisa bebas, karena ini sangat spesifik terkait dengan sumber daya alam.

Lalu terkait dengan insentif, pemerintah menyiapkan, termasuk insentif yang telah ada di dalam PP 123 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.

Saat ini, kalau ada DHE yang dimasukkan kedalam rekening khusus, lalu deposito DHE dalam dolar kalau ditempatkan dengan tenor di atas 6 bulan, tarif PPh nya untuk bunga dari deposito sudah 0%.

"Kalau ditempatkan pada tenor yang lebih rendah, ada pajaknya tetapi juga tetap lebih rendah dibandingkan tarif pajak yang normal yang 20%. Insentif ini kami harapkan akan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri, selain juga kami ingin melihat desain yang lebih konsisten untuk menjaga stabilitas makro Indonesia," tandas Febrio. (Try/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat