Revisi Aturan Soal Devisa Ekspor Masih Dibahas
![Revisi Aturan Soal Devisa Ekspor Masih Dibahas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/c09572c4542305f2eaa6b15c49a1a1bc.jpg)
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan terkait dengan devisa hasil ekspor (DHE), saat ini sedang dilakukan pembahasan untuk revisi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.
Pemerintah melihat bahwa kinerja ekspor selama ini berlangsung baik dalam 3 tahun tahun terakhir. Khususnya 2022 kemarin pemerintah melihat kinerja ekspor sangat tinggi mencapai US$ 292 miliar.
"Sampai saat ini kami melihat masih ada peluang untuk kinerja ekspor akan cukup baik di tahun 2023," kata Febrio, Rabu (22/2).
Di sisi lain, pemerintah ingin agar hasil transaksi ekspor tersebut, khususnya yang terkait dengan sumber daya alam yang sebenarnya hasilnya sangat besar, diharapkan bisa lebih tercermin dalam stabilitas makro Indonesia.
Dengan demikian maka pemerintah meningkatkan dan mendesain kembali seperti apa pengaturan, agar devisa hasil ekspor ini dapat memberikan penguatan yang lebih signifikan bagi stabilitas makro Indonesia.
Desain ini, tidak bertentangan dengan rezim devisa bebas, karena ini sangat spesifik terkait dengan sumber daya alam.
Lalu terkait dengan insentif, pemerintah menyiapkan, termasuk insentif yang telah ada di dalam PP 123 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.
Saat ini, kalau ada DHE yang dimasukkan kedalam rekening khusus, lalu deposito DHE dalam dolar kalau ditempatkan dengan tenor di atas 6 bulan, tarif PPh nya untuk bunga dari deposito sudah 0%.
"Kalau ditempatkan pada tenor yang lebih rendah, ada pajaknya tetapi juga tetap lebih rendah dibandingkan tarif pajak yang normal yang 20%. Insentif ini kami harapkan akan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri, selain juga kami ingin melihat desain yang lebih konsisten untuk menjaga stabilitas makro Indonesia," tandas Febrio. (Try/E-1)
Terkini Lainnya
Insentif Digenjot, Penempatan DHE SDA di Dalam Negeri Diyakini Meningkat
Penempatan Devisa Hasil Ekspor Tercatat Rp30,47 Triliun
Dolar Parkir Lewat TD Valas BI Capai US$1,334 Miliar
Imbal Dagang B-to-B ke Mesir Sukses, 25 Ton Kopi Ditukar dengan 50 Ton Kurma
Cadangan Devisa Turun, Sektor Eksternal Indonesia Siap Bertahan
Regulasi Devisa Hasil Ekspor: Alarm Cadangan Devisa
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 US$140,2 Miliar
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS pada Jumat Pagi 5 Juli 2024
Mantan Gubernur BI Nilai Fluktuasi Rupiah Wajar
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Cadangan Devisa Indonesia Meningkat pada Mei 2024
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap