visitaaponce.com

Bank BJB Bukukan Laba Rp2,8 Triliun pada 2022

Bank BJB Bukukan Laba Rp2,8 Triliun pada 2022
Direksi Bank BJB seusai menyampaikan laporan kinerja keuangan 2022 di Bandung(DOK/BANK BJB)

KINERJA sektor keuangan, terutama perbankan, diproyeksikan akan
tumbuh positif pada tahun ini meski situasi ekonomi global masih penuh
tantangan.

Hal itu dimungkinkan seiring terjaganya kondisi perekonomian di dalam negeri. Optimisme tersebut, sejalan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperkirakan kredit perbankan pada 2023 ini
akan tumbuh sebesar 10%-12% disokong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga
(DPK) sebesar 7-9%.

Pertumbuhan ekonomi akan semakin positif didukung meningkatnya kegiatan
masyarakat, terutama sejak berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat (PPKM).

Dalam paparan Analyst Meeting Full Year 2022 yang dilaksanakan pada
Senin (27/2), bank bjb mencatatkan kinerja solid di berbagai sektor
bisnis.

Sepanjang 2022, bank bjb mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp2,8 triliun dengan non performing loan (NPL) alias rasio kredit macet yang terjaga pada level 1,16%, dengan coverage ratio pada level 124,3%.


Penguasaan pasar


Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan capaian gemilang
kinerja bisnis bank bjb didorong melalui penguasaan pasar yang kuat
sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak
pandemi. Manajemen melakukan pengelolaan likuiditas secara terukur sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.

"Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk memperkuat
eksistensi kami di dunia perbankan," tegasnya.

Yuddy menyampaikan bahwa sepanjang 2022, bank bjb tercatat terus
tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi masih berada dalam masa
transisi pemulihan pasca-pandemi covid-19. Kinerja solid bank bjb juga terjadi berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif selama 2022.

Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa
Barat sebagai pemegang saham terbesar, aku dia, membuat kinerja bank bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022.


Strategis bisnis

 

Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimis kinerja bank bjb akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.

"Sesuai permintaan pemegang saham, bank bjb akan selalu gesit untuk
beradaptasi. Yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami
perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan
shareholder," tandasnya.

Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5% secara year on year menjadi Rp181,2 triliun, laba tercatat sebesar Rp2,84 trilliun
tumbuh 9,4% year on year sedangkan setelah pajak tercatat sebesar Rp2,24 trilliun tumbuh 11% year on year secara konsolidasian. Total aset bank bjb tumbuh positif menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.

Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2022 bank
bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 13,1% atau tercatat
Rp115,8 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan.
Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer,
korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.

"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb  yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," kata Yuddy.  .


Hybrid


Menurut dia, ke depan, bank bjb fokus mengembangkan pola banking
secara Hybrid karena melihat online dan offline menjadi suatu kekuatan
yang solid jika dijalankan secara bersamaan. Bank bjb memiliki basis
nasabah yang erat budayanya, baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut digital experience melalui
channel-channel elektronik.

Jaringan kantor fisik bank bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia
dengan layanan yang dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan Sebagian pangsa ASN.

Di saat yang bersamaan, bank bjb membangun infrastruktur dan produk
berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya
perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan
nasabah khususnya kalangan millennial dan juga beberapa produk spesifik
seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas dan menyediakan akses
pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang
sudah lekat dengan produk berbasis teknologi.

"Layanan Offline kami optimalkan untuk segmen yang membutuhkan dan
nyaman dengan layanan konvensional on counter, sedangkan layanan Online
terus kami kembangkan dan perkuat untuk menciptakan pengalaman yang
berbeda bagi Sebagian pangsa nasabah yang membutuhkan," katanya.

Diharapkan, pengembangan infrastruktur dan produk berbasis teknologi
yang dilakukan bank bjb menjadi daya tarik bagi BPD lainnya untuk
bersinergi dari sisi penyaluran kredit, penggunaan infrastruktur,
pengembangan sumber daya, serta permodalan melalui kepemilikan. Bank bjb telah melakukan penjajakan dengan beberapa BPD yang telah sama-sama
melihat benefit bagi kedua belah pihak untuk bersinergi dan kolaborasi.

Bank bjb mengajak BPD lain di Indonesia untuk lebih kuat, besar dan
efisien. "Kami sangat terbuka untuk kolaborasi. Tentunya sinergi yang
dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah
pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama," tandas Yuddy. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat