visitaaponce.com

BLU Didorong Optimalisasi Aset Senilai Rp1.100 Triliun

BLU Didorong Optimalisasi Aset Senilai Rp1.100 Triliun
Menkeu Sri Mulyani(Biro Pers Setpres)

NILAI aset 246 Badan Layanan Umum (BLU) di Indonesia mencapai Rp1.170 triliun. Aset-aset tersebut perlu dioptimalisasi guna meningkatkan pelayanan kepada publik dan memacu peningkatan kontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Harusnya ditanya, nilai aset Rp1.170 triliun ini pantas tidak menghasilkan pendapatan Rp89,5 triliun? Ini yang sering saya sampaikan, aset jangan dibiarkan tidur," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Koordinasi BLU, Kamis (2/3).

Dia mendorong aset-aset BLU tersebut dikelola lebih optimal. Namun itu juga perlu tetap dilakukan dengan menjaga tata kelola yang baik. Jangan sampai, upaya optimalisasi aset dilakukan dengan cara yang menyimpang dan justru merugikan.

Optimalisasi aset juga tak semata hanya ditujukan untuk peningkatan kontribusi terhadap PNBP. Sebab, pembentukan BLU sedianya diperuntukkan memberikan layanan secara optimal kepada publik. Pelayanan yang diberikan juga didorong untuk tak mengedepankan prinsip komersial, atau mencari profit.

"Kita tidak ingin terjadi komersialisasi yang menimbulkan affordability atau kemampuan masyarakat untuk menjangkau layanan-layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan menjadi terganggu atau terhalangi. Jadi saya berharap kepada seluruh pengelola BLU mencari titik seimbang yang baik," pinta Sri Mulyani.

Bendahara Negara juga mendorong agar pengelola BLU kreatif. BLU dinilai dapat melakukan kerja sama dengan investor untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Itu dinilai perlu agar BLU memiliki tingkat kematangan yang baik dan tak hanya mengandalkan dukungan pembiayaan pemerintah.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti menyampaikan, dalam 17 tahun terakhir, 246 BLU yang ada telah memberikan beragam pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, pengelola dana, pengelola kawasan, hingga penyedia barang dan jasa.

246 BLU tersebut terdiri dari 9 BLU pengelola dana, 106 BLU kesehatan, 114 BLU pendidikan, 7 BLU pengelola kawasan, dan 28 BLU pengada barang/jasa lainnya. "Selaku agen pembangunan, BLU perguruan tinggi telah mendidik 185.000 632 mahasiswa dari kelompok masyarakat kurang mampu dan di wilayah 3T," kata Astera.

"BLU kesehatan memiliki sebanyak 106 rumah sakit dan telah melayani lebih dari 12,15 juta pasien pada tahun 2022," tambahnya.

Adapun pada 2022, kontribusi BLU terhadap PNBP tercatat senilai Rp89,5 triliun, atau 113,57% dari target di dalam APBN. Astera mengatakan, Ditjen Perbendaharaan akan terus mendorong BLU untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanannya berdasarkan nilai SPEED, yaitu sinergi, profesional, efektif, efisien, dan digital. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat