visitaaponce.com

Airlangga Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Utama Ekonomi Digital

Airlangga: Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Utama Ekonomi Digital
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/3/2023).( ZAE MUHAMMAD / AFP)

MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam ekosistem ekonomi digital, baik di kawasan ASEAN, maupun dunia.

Karena itu, Airlangga mendorong pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri bisa dijaga dan ditingkatkan.

"Di tahun 2022, Indonesia menjadi pemain utama di ekonomi digital ASEAN. 40% dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia," ujarnya dalam Executive Forum Media Indonesia bertajuk Menerangi Gelap 2023: Digital dan Konsumsi Jadi Andalan, Jakarta, Kamis (9/3).

Baca juga: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Pada 2025 Sebesar US$146 Miliar

Airlangga menambahkan, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi bakal mencapai US$130 miliar di 2025. Angka bakal terus naik dan diproyeksikan akan menyentuh US$300 miliar di 2030.

Prakiraan naiknya nilai transaksi ekonomi digital nasional tersebut dapat dioptimalisasi. Pasalnya Indonesia juga bakal memiliki bonus demografi, yakni penduduk usia produktif bakal mendominasi jumlah penduduk di 2030.

Baca juga: Kolaborasi Bersama jadi Kunci Keberhasilan dalam Bisnis di Era Digital

Selain itu, saat ini Indonesia juga tercatat memiliki 2.400 perusahaan rintisan (start up) yang bermain di beragam sektor.

Dengan jumlah itu, Indonesia menduduki peringkat keenam dunia sebagai negara dengan jumlah start up terbanyak.

Hal itu disebut bakal mendorong laju perekonomian nasional. Pasalnya perkembangan digital di Tanah Air juga diiringi oleh meningkatnya penetrasi internet di dalam negeri yang sekarang ini mencapai 76,8%.

Baca juga: Menko Airlangga dan Menteri Ekspor Inggris Bahas Ekonomi Digital

Selain potensi digital, Indonesia juga memiliki modal lain untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik. Salah satunya ialah melalui konsumsi domestik baik dari tingkatan rumah tangga maupun korporasi.

"Semua pihak perlu terus didorong, terutama peran dan dari korporasi maupun rumah tangga. Hasil asesmen menunjukkan bahwa tabungan rumah tangga dan korporasi semakin meningkat signifikan di masa pandemi dan belum dioptimalkan untuk ekspansi dan belanja di 2023," jelas Airlangga. (Mir/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat