visitaaponce.com

Kementan Dorong Akselerasi Target Peremajaan Komoditas Unggulan Perkebunan

DALAM upaya mewujudkan perkebunan bioindustri di era baru perkebunan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan melakukan pengembangan dan peremajaan komoditas berbasis kawasan salah satunya kawasan tanaman tahunan dan penyegar. 

Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar melakukan koordinasi dengan instansi terkait di tahun 2023.

Hal ini dilakukan demi mendukung pencapaian Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang saat ini menjadi salah satu fokus Direktorat jenderal perkebunan khususnya Dirat Tanaman Tahunan dan Penyegar.

Baca juga: Kementan: Jaga Kualitas Komoditas Perkebunan agar Tembus Pasar Global

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah menuturkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kementan mengakselerasi kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat ( PSR) guna meciptakan perkebunan sawit rakyat yang semakin baik dan produktivitasnya semakin tinggi sebagai salah satu penopang devisa negara dari sektor non-migas.

Realisasi Anggran Masih Rendah

Lebih lanjut Andi Nur menyampaikan,“Mencermati realisasi anggaran sampai saat ini masih sangat rendah, untuk itu kami mohon kerjasama kepada satker-satker (astuan kerja) yang masih belum mencapai target sesuai dengan kesepakatan kita agar segera mengejar ketertinggalannya."

Baca juga: Mentan SYL Dorong Kopi Indonesia Tersebar di Seluruh Dunia

Program yang saat ini sudah berjalan yakni Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan menargetkan 180 ribu hektare per tahun.

Namun capaian realisasi penerbitan rekomendasi teknis hanya mencapai 17.793 ha pada 77 kelompok (8.166 pekebun).

Menurut Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah ini perlu adanya kolaborasi dan koordinasi antar instansi agar target cepat terealisasikan.

“Lakukan percepatan PSR dengan turun ke daerah daerah dengan mereplikasi pola yang dilakukan di Riau. Seperti tagline perkebunan, kita harus kolaboratif dengan instansi terkait. Harus responsif, setiap hari harus dilakukan monitor pencapaian realisasi penerbitan Rekomendasi Teknis," jelas Andi Nur.

Baca juga: Hadiri Munas GAPKI, Kementan Dorong Kolaborasi Demi Persawitan Indonesia

"Semua Eselon 2 harus ikut terlibat dan fokus dalam percepatan program PSR. Sawit harus dikelola dengan baik karena merupakan komoditas andalan yang masih bisa bertahan untuk ekspor komoditas. Tahun ini harus dicapai target 180 ribu hektar itu.” terangnya.

Percepatan Pencapaian Target

Dalam rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar (13/3), Dirjen Perkebunan sekaligus menyampaikan terkait rencana percepatan pencapaian target yaitu dengan pemetaan ketersediaan benih dan kesiapan CP/CL pada daerah calon pengembangan komoditi.

Selain itu, mensinergikan data potensi ketersediaan benih sebagai pertimbangan dalam menyusun skala prioritas alokasi kegiatan, dan untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman karet diarahkan untuk melakukan pola diversifikasi jarak tanam. 

Baca juga: Demi Kemudahan Perizinan Perkebunan, Kementan Sosialisasikan Perpu No 2 Tahun 2022

Selain itu, Andi Nur menyebutkan fokusnya pada peremajaan kawasan tanaman tahunan dan penyegar selain sawit.

Bank Benih Perkebunan

Berdasarkan data dari 29 juta lahan perkebunan terdapat 1,2 juta lahan perkebunan yang terdiri dari delapan komoditas unggulan harus segera diremajakan.

Dengan peremajaan tanaman tersebut, maka kebutuhan logistik benih akan sangat besar,. Dirjen Perkebunan Andi Nur juga akan meluncurkan program Bank Benih Perkebunan.

"Perlu pendanaan dari sumber lain untuk mendukung penyiapan benih. Dalam mendukung penyediaan benih akan segera dilaunching Bank Benih Perkebunan dengan pendanaan dari CSR  Perusahaan perbenihan perkebunan.” jelas Andi Nur. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat