Kenaikan Suku Bunga Bikin Dolar AS Terpuruk
![Kenaikan Suku Bunga Bikin Dolar AS Terpuruk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/4db7fe295c1fce1339ce508cb316591e.jpg)
KURS dolar Amerika Serikat (AS) turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (12/3) waktu setempat atau Kamis (23/3) pagi WIB karena para pelaku pasar mencerna keputusan suku bunga terbaru Federal Reserve. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,87% menjadi 102,3679.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0879 dolar AS dibandingkan dengan 10764 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound sterling naik menjadi 1,2302 dolar AS dibandingkan dengan 1,2216 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar AS dibeli 131,45 yen Jepang, lebih rendah dari 132,51 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Sedangkan dolar AS turun menjadi 0,9173 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9226 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3697 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3716 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2670 Kronor Swedia dibandingkan dengan 10,3436 Kronor Swedia.
Baca juga: Dolar Ditutup Turun Tipis
The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua harinya pada Rabu waktu setempat, menaikkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 4,75-5%.
Federal Reserve mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa penguatan kebijakan tambahan mungkin tepat untuk membawa inflasi kembali ke target 2,0%. Tapi bank sentral tidak memproyeksikan penurunan suku bunga tahun ini.
Baca juga: Dolar Melonjak Usai Powell Isyaratkan Suku Bunga Lebih Tinggi
"Inflasi tetap terlalu tinggi, dan pasar tenaga kerja terus menjadi sangat ketat. Rekan-rekan saya dan saya memahami kesulitan yang disebabkan oleh inflasi tinggi, dan kami tetap berkomitmen kuat menurunkan inflasi ke target 2,0%. Stabilitas harga adalah tanggung jawab The Fed. Tanpa stabilitas harga, ekonomi tidak bekerja untuk siapa pun," kata Powell.
Powell juga mengatakan sistem keuangan AS tetap mengkhawatirkan meski menyebut industri keuangan secara keseluruhan sehat dan tangguh. Beberapa analis melihat itu sebagai dukungan lebih lanjut untuk posisi emas sebagai tempat berlindung yang aman. (Medcom/Z-6)
Terkini Lainnya
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Rabu (19/6) Pagi, Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Rilis Neraca Perdagangan Domestik
Tren Central Bank Digital Currency (CBDC) di Berbagai Negara
Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18% Pada Musim Haji 2024
Rupiah Berpeluang Menguat karena Ada Potensi Penurunan Suku Bunga AS
Selasa (21/5), Rupiah Melemah Akibat Pernyataan Pejabat Fed yang Hawkish
Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Tetap Terjaga
Kurs Rupiah Diprediksi Keok Sepekan Ini
Yen Mencapai Level Terendah dalam 34 Tahun Terhadap Dolar
Yen Melemah karena Jepang Menaikkan Suku Bunga
Rupiah Hari Ini Menguat di Angka Rp15.653 per Dolar AS
Dolar AS Perkasa, Investor Tunggu Kabar The Fed
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap