Rupiah Berpeluang Menguat karena Ada Potensi Penurunan Suku Bunga AS
![Rupiah Berpeluang Menguat karena Ada Potensi Penurunan Suku Bunga AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/d4bbde3221e8262b180d854b61edf716.jpg)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis, (6/6) berpeluang meningkat karena ada potensi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada 2024.
Pada awal perdagangan, Kamis (6/6) pagi, rupiah dibuka naik dua poin atau 0,01% menjadi Rp16.285 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.287 per dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi menguat karena potensi penurunan suku bunga The Fed yang akan terjadi tahun ini akibat data-data Amerika akhir-akhir ini yang menggambarkan kelesuan ekonomi Amerika," kata analis Finex Brahmantya Himawan, Kamis (6/6).
Baca juga : Selasa (21/5), Rupiah Melemah Akibat Pernyataan Pejabat Fed yang Hawkish
Brahmantya menuturkan angka Indeks harga PCE inti AS, yang direkomendasikan oleh The Fed untuk mengukur inflasi, turun 0,2% pada April 2024, angka tersebut lebih rendah dari bulan lalu yaitu 0,3% pada Maret.
Hal tersebut menandai tingkat kenaikan terendah sejauh ini sejak awal 2024, yang berada di bawah ekspektasi pasar.
Selanjutnya, Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Selasa (4/6) malam mengumumkan bahwa data pekerjaan JOLTS pada April lebih rendah dari perkiraan.
Baca juga : Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga Kebijakan AS, Rupiah Melemah
Jumlah lowongan pekerjaan pada April 2024 mengalami penurunan sebesar 296.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,059 juta, terendah sejak Februari 2021, dan tidak mencapai konsensus pasar sebesar 8,34 juta.
"Hal ini menegaskan bahwa perekonomian AS sedang lesu dan dapat menyebabkan melemahnya dolar AS," ujar Brahmantya.
Dari sisi dalam negeri, pada April, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga secara mengejutkan untuk mendukung rupiah, tetapi mempertahankan suku bunga tetap stabil bulan lalu karena inflasi terkendali dan rupiah telah stabil.
Namun, di tengah gejolak global, BI terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing serta menaikkan suku bunga bank sentral untuk mencegah arus keluar dana asing.
Ia memproyeksikan kurs rupiah berpotensi menguat menuju Rp15.900 per dolar AS karena The Fed akan mulai memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin pada akhir tahun, diikuti oleh total 50 basis poin pada paruh pertama 2025 jika dilihat dari data-data Ekonomi AS akhir-akhir ini. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat saat Ekonomi AS Melemah
Rupiah Melemah, Pemerintah Didesak Revisi Aturan Tarif Pesawat
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Pelemahan Rupiah Bebani Industri Penerbangan
Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah
Rupiah Menguat saat Investor Antisipasi Inflasi Konsumsi Pribadi AS
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap