Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga Kebijakan AS, Rupiah Melemah
![Dipengaruhi Sentimen Suku Bunga Kebijakan AS, Rupiah Melemah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/88bd650517a05ae3b8228c6fd3f0e7ef.jpg)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (17/5), dibuka melemah dipengaruhi perkiraan pasar bahwa suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR) yang tinggi akan bertahan lebih lama.
Pada awal perdagangan, Jumat (17/5) pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38% menjadi Rp15.984 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.924 per dolar AS.
"Pernyataan pejabat The Fed menjadi faktor utama apresiasi dolar AS. Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, dan Presiden Fed New York, John Williams, mengisyaratkan bahwa mereka mendukung sikap The Fed yang higher-for-longer," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Jumat (17/5).
Baca juga : Penguatan Dolar AS Diperkirakan Berlangsung Lama
Pernyataan mereka menyiratkan bahwa beberapa anggota bank sentral AS atau The Fed masih ragu untuk menurunkan suku bunga kebijakannya lebih cepat pada 2024. Akibatnya, dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) US Treasury (UST) 10 tahun naik empat basis poin (bps) menjadi 4,38%.
Saat ini, para pedagang masih ingin mengobservasi data ekonomi AS yang cenderung beragam. Klaim pengangguran awal AS (US Initial Jobless Claims) untuk pekan yang berakhir pada 11 Mei 2024 turun kira-kira sesuai dengan perkiraan.
Harga impor dan ekspor AS pada April 2024 naik lebih dari yang diantisipasi, perumahan baru dan izin bangunan pada April 2024 cenderung di bawah ekspektasi dan produksi industri pada April 2024 secara tak terduga stagnan.
Josua memproyeksikan pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp15.900 per dolar AS sampai dengan Rp16.025 per dolar AS. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat saat Ekonomi AS Melemah
Rupiah Melemah, Pemerintah Didesak Revisi Aturan Tarif Pesawat
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Pelemahan Rupiah Bebani Industri Penerbangan
Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah
Rupiah Menguat saat Investor Antisipasi Inflasi Konsumsi Pribadi AS
Rabu (19/6) Pagi, Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Rilis Neraca Perdagangan Domestik
Tren Central Bank Digital Currency (CBDC) di Berbagai Negara
Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18% Pada Musim Haji 2024
Rupiah Berpeluang Menguat karena Ada Potensi Penurunan Suku Bunga AS
Selasa (21/5), Rupiah Melemah Akibat Pernyataan Pejabat Fed yang Hawkish
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap