OJK Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Perlu Ditingkatkan
![OJK: Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Perlu Ditingkatkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/21a8c539d1c44a54abe1a135eccb4656.jpg)
KEPALA Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aman Santosa mengatakan, literasi dan inklusi keuangan syariah perlu terus ditingkatkan.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masing-masing sebesar 9,1% dan 12,12%.
"Walau indeks tersebut meningkat setiap tahun, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masih jauh di bawah indeks literasi keuangan nasional yang telah mencapai 49,68% dan 85,10%" katanya dalam webinar Investasi Hijau di Keuangan Syariah, Jumat (24/3).
Baca juga: OJK Optimistis ASEAN akan Menjadi Episentrum Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mengembangkan sektor keuangan syariah, OJK telah merumuskan Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021-2025, Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025, Roadmap Pengembangan Pasar Modal Syariah 2020-2024, dan Roadmap Pengembangan Industri Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2020-2025.
Dalam MPSJKI 2020-2025, pengembangan keuangan syariah Indonesia berfokus pada 3 hal pokok, yakni penguatan lembaga keuangan syariah, penciptaan demand keuangan syariah yang berkelanjutan, dan pembentukan ekosistem keuangan syariah yang terintegrasi dengan industri halal.
"Sektor keuangan syariah terbukti tangguh dan mampu bertahan dalam kondisi ketidakpastian perekonomian saat ini," katanya.
Baca juga: BTPN Syariah Incar Segmen yang tidak Tersentuh oleh Perbankan
Literasi dan inklusi keuangan syariah juga penting untuk terus ditingkatkan karena penerapannya sejalan dengan komitmen Indonesia untuk melakukan transisi kepada ekonomi hijau guna menurunkan emisi karbon.
Pada akhir November 2022, total aset keuangan syariah mencapai Rp2.312,72 triliun, tumbuh 15% dari tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, OJK mencatat total aset pada sektor perbankan syariah mencapai Rp756,30 triliun atau mencapai sebesar 6,8% dari total aset perbankan.
Aset pasar modal syariah termasuk saham sayariah dan sukuk negara, mencapai Rp5.924,08 triliun dan memiliki market share sebesar 18,43%, sementara total aset sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah mencapai Rp143,97 triliun dengan market share sebesar 4,69%. (Z-6)
Terkini Lainnya
Nilai Transaksi Kripto 2024 Naik Lampaui 300%
OJK Kepri Perketat Pengawasan Pinjaman Online, Ajak Masyarakat Bijak Meminjam
Gaya Hidup 'Yolo' dan 'Fomo' Dorong Generasi Z Terjebak Pinjaman Online
Fungsi Pengawasan OJK Dipertanyakan Usai Polri Sita Dokumen RUPSLB Palsu
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Darurat Judol, Komisi A DPRD DKI Jakarta Dorong Satgas Segera Bertindak
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.500 Triliun, Berkontribusi 46% pada PDB
Hipmi dan Treetan Sinergi Kembangkan Wisata Halal dan Umrah
Nunomics Dorong Kebangkitan Ekosistem Digital Syariah
Wapres Optimis Keuangan Syariah Berperan Penting untuk Indonesia Emas
Udin Salahudin Mengusung Program Halal Lifestyle di PT Pegadaian
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap