Kekhawatiran Mereda, Saham Perbankan Meroket
![Kekhawatiran Mereda, Saham Perbankan Meroket](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/4265e1f84088e4b2f8be1b2383cb49b5.jpg)
Meredanya kekhawatiran investor atas risiko kegagalan perbankan global mengangkat kembali optimisme terhadap aset berisiko terutama pada saham perbankan. Di dalam negeri, saham di sektor tersebut sempat terdepresiasi saat tiga bank AS dan salah satu bank Eropa mengalami kebangkrutan.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kini situasi sudah membaik. Adapun, instrumen yang menjadi katalis adalah laporan keuangan.
Emiten bank yang terklasifikasi dalam indeks Kompas100 seluruhnya telah merilis laporan keuangan yang terpantau mencatatkan pertumbuhan positif.
Baca juga: Setelah Rugi, J Trust Bank Kini Sukses Cetak Laba
"Bank Mandiri memimpin dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,73% dari sisi bank umum dan Bank BTPN Syariah memimpin dari sisi bank syariah yang mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 15,16% dan diikuti Bank Syariah Indonesia," ujar Nico melalui keterangan tertulis, Kamis (30/3).
Pertumbuhan pendapatan bank umum juga diikuti Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). OJK juga melaporkan ada perkembangan kredit bank konvensional sebesar 11% pada 2022 hingga angkanya menjadi menjadi Rp6.423 triliun.
Baca juga: Global Bond Bank Mandiri Rp4,5 Triliun Laris Manis, Cetak Rekor Oversubscription
Tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) juga tergolong rendah yakni berada di level 2,44% di akhir 2022. Pada saat yang sama, dana pihak ketiga (DPK) bank umum menunjukan adanya tren lonjakan pada kuartal IV-2022.
Secara tahunan, DPK tumbuh 9% yang didominasi produk deposito, diikuti oleh tabungan dan giro.
"Saat suku bunga naik, yang terlihat mengimbangi kenaikan BI yaitu produk deposito menjadi 4,68%. Sementara, kenaikan suku bunga giro tidak terlalu tinggi dari tren suku bunga rata-rata. Di sisi lain, bunga tabungan justru turun dibandingkan akhir tahun 2022," kata Nico.
Dari sisi profitabilitas, net interest margin (NIM) bank umum pada akhir tahun tercatat 4,8% dan return on assets (ROA) sebesar 2,45%. Dari sisi likuiditas, loan to deposit ratio (LDR) di level 78,98%. Struktur permodalan bank umum pun di level 25,62% yang tercermin dari Capital Adequacy Ratio-nya. (Z-11)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
IFG Life Ubah Susunan Direksi selepas Akuisisi Mandiri Inhealth
Produsen Kacang-Kacangan Bersiap Melepas 20 Persen Saham di Bursa Efek Indonesia
Investor Ritel Kritik Penerapan FCA di Bursa Efek
Maksimalkan Visibilitas, LED Ikonik Hadir di Gedung Bursa Efek Indonesia
Jelang RUPST, Saham Emiten Telko Ini Bergerak Atraktif
IHSG Jumat 17 Mei : Berpeluang menguat Seiring Sentimen Domestik dan Global
Sebagian Besar Pasar Keuangan di Asia Menguat
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap