Miliki TKDN Bervariasi Hingga 53. Cladtek Dukung Penguatan Industrialisasi Dalam Negeri
![Miliki TKDN Bervariasi Hingga 53%. Cladtek Dukung Penguatan Industrialisasi Dalam Negeri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/3e1dc4b26d70f8bc70a1c87a187940fe.jpg)
Industri berbasis material logam yang menghasilkan pipa cladding (pelapisan pipa) terus berkembang inovatif hingga saat ini.
Banyak manufacturing berlomba-lomba menciptakan produk berkualitas dan inovatif sehingga menjadi yang terbaik dan terbaru di bidangnya. PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing (Cladtek), diantaranya, perusahaan multinasional yang bermarkas di Pulau Batam, Indonesia, sudah 20 tahun menggeluti dunia per-pipa-an dan komponen-komponen aksesorisnya.
Sejak beroperasi di tahun 2003, Cladtek bertekad menjadi produsen dan sekaligus pemasok Corrosion Resistant Alloy (CRA) dengan tipe MLP dan Weld Overlay yang diaplikasikan khusus untuk fasilitas industri minyak, gas, bumi, dan energi.
Rintisan usaha yang dijalankan dari kecil mulai membuahkan hasil. Kini, Cladtek dikenal memiliki spesialisasi CRA yakni pelapis pipa gabungan metal yang tahan karat, yang sangat vital untuk sumur gas atau sumur minyak yang dikategorikan sebagai sour (asam) karena terdapat impurities di sana (biasanya H2S, sulfur, CO2, dll). Terutama di Indonesia, cukup banyak jenis minyak yang asam karena kondisi vulkanis, sama seperti di Timur Tengah.
Kendati Cladtek bukan pemain pertama untuk produk CRA, namun sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk selalu ”Delivering Additive Solutions”, Cladtek terus memperbarui metode pelapis yang digunakan sehingga memberi solusi yang bermanfaat di industrinya.
Pada saat ini metode yang dipakai adalah metallurgically bonded. Dengan menggunakan metode tersebut, pipa yang digunakan adalah carbon steel biasa, akan tetapi di dalamnya dilapisi dengan CRA, yaitu tekniknya Las/solder --ketebalan CRA dibuat sesuai dengan level korosivitasnya dan Weld overlay--tidak hanya digunakan untuk melapisi bagian dalam pipa, tapi juga digunakan untuk melapisi semua bagian dalam sistem pipeline (penyambung pipa, valve untuk buka-tutup). Dengan demikian, dari segi biaya maupun efektivitasnya menjadi optimal.
Menurut Alvin Pangemanan, Country Sales Manager PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing, Cladtek adalah pemasok terbesar dan memiliki kapasitas manufaktur terbesar (sekitar 80 cladding machine) di dunia untuk weld overlay (Batam - Indonesia dan total). Sehingga tak heran jika Cladtek saat ini memegang pasar terbesar yaitu sekitar 17%, bersaing dengan banyak pemain kecil lainnya. Kapasitas untuk manufaktur untuk jenis ini juga merupakan yang terbesar dikelasnya.
“Cladtek merupakan satu-satunya pemain mechanically lined pipe (MLP) di Indonesia dan bahkan menjadi 1 di antara 4 pemain di dunia. Kami memegang market share terbesar ke-2 di dunia untuk jenis ini berdasarkan market research oleh Rystad per Juli 2022, “ ungkap Alvin menyebutkan sebesar 30%.
Sesuai dengan anjuran & dukungan Pemerintah Indonesia, Cladtek juga berkomitmen untuk terus meningkatkan sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dari waktu ke waktu. Sekarang ini nilai TKDN yang dicapai oleh Cladtek sekitar 13% hingga sekitar 50% tergantung jenis produknya. Salah satu produknya bahkan mencapai nilai TKDN paling tinggi, yakni sebesar 53%.
Bagi Cladtek, perjuangan meningkatkan komponen dalam negeri belum selesai. Pihaknya akan terus mencari peluang-peluang yang memungkinkan, kendati kendala-kendala yang menghadang tidak mudah. Seperti bahan dasar produk CRA yang menjadi produk unggulannya masih belum ada di Indonesia, sehingga membuat Cladtek terpaksa untuk melakukan impor. (RO/E-1)
Terkini Lainnya
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Pemerintah Terus Berupaya Kendalikan Impor Indonesia
SKK Migas Dorong Peningkatan TKDN di Hulu Migas
PU-Pera Dorong P3DN untuk Hunian Masyarakat
Kurangi Impor, Peningkatan TKDN Dorong Pengembangan Industri Elektronik Dalam Negeri
Kementerian BUMN Apresiasi Kolaborasi SIG dan Astra dalam Kembangkan UMKM
DPR: Tarif Bea Masuk 200 Persen Sebaiknya Tidak Berlaku untuk Semua Jenis Industri
APSyFI: Penetapan Bea Masuk 200% untuk Beberapa Produk Impor bukan Kebijakan yang Paten
Ini Dampak Bea Masuk 200 Persen untuk Beberapa Produk Impor
Pelarangan Truk Sumbu 3 saat Libur Hari Besar Keagamaan Diminta Ditinjau Kembali
APPBI Sesalkan Peraturan Pemerintah tidak Mampu Selesaikan Impor Ilegal
Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Produksi Migas
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap