visitaaponce.com

Jokowi Berencana Ajak Investor ke Ibu Kota Nusantara Setelah Lebaran

Jokowi Berencana Ajak Investor ke Ibu Kota Nusantara Setelah Lebaran
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kaltim.(Antara)

MENTERI Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan mengajak investor berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi tujuannya beliau akan segera mengumpulkan potensial investor yang ingin berinvestasi di IKN. Gunanya apa peta itu? supaya beliau ditanya kalau ada investor yang mau membangun hotel, di mana itu lokasinya," ujar Basuki seusai rapat mengenai RDTR IKN di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/4).

Pemerintah, imbuhnya, saat ini tengah mendetilkan peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan ditargetkan selesai dalam dua pekan.

Baca juga : Rakyat Diajak Pilih Logo Ibu Kota Nusantara, Berhadiah Motor Listrik

Dalam peta peminatan dan potensi investasi milik Kementerian PUPR, terdapat lahan investasi hunian dan campuran, potensi investasi kesehatan,

Korean Land dan Housing, lahan potensi pusat pendidikan dan lain-lain. Basuki menjelaskan bahwa presiden meminta agar investor membeli tanah di IKN, bukan sewa. Beberapa investasi yang akan masuk, terang Basuki, sekolah antara lain Al-Azhar, Rumah Sakit Abdi Waluyo, dan Jakarta International School (JIS). "Pasti dengan standar-standar yang lebih baik," ujar Basuki.

Baca juga : Pemerintah Terbitkan PP No 12 Tahun 2023 untuk Memudahkan Penanaman Modal di IKN

Saat ini, Basuki mengatakan progres pembangunan fisik di IKN sebesar 24,5%. Itu mencangkup pembangunan kantor presiden, istana presiden, kantor menko, perumahan menteri, jalan tol, jalan arteri, dan bendungan. Ia mengungkapkan terdapat 33 kontrak pembangunan yang ada saat ini.

"Termasuk pipa, sampah air minum yang kita mulai," terangnya.

Meskipun sudah ada potensi investasi yang dipetakan dalam RDTR, Basuki mengatakan belum ada peletakan batu pertama atau ground breaking. Oleh karena itu, pemerintah mempercepat penyelesaian peta RDTR sekaligus pembangunan fisik gedung-gedung pemerintahan agar investor dapat langsung membeli tanah.

"Kalau beli kan sudah bisa pasang akan dibangun ini, tujuannya mempercepat itu. Supaya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semua. Kalau sudah ada swasta yang masuk mudah-mudahan memberikan optimisme yang lebih pada investor lain," terang Basuki.

Sejumlah negara yakni Jepang dan Korea, imbuhnya, tertarik untuk berivenstasi. Hanya saja pembangunannya, kata dia, tidak sekaligus. Karenanya, Basuki mengatakan Otorita IKN harus siap apabila investor masuk. Pasalnya pengelolaan IKN telah menjadi kewenangan Otorita.

"Ada yang ingin hunian, ada yang pengen lapangan golf. Ada letter of intent bangun lapangan golf. Memang baru letter of intent semua kita harus siap. Terutama otorita kalau ada orang yang ingin beli tanahnya, dia harus siap karena semua sudah diberikan kewenangannya di otorita," paparnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat