Perkiraan Laba Perusahaan TI India Meleset akibat Ekonomi AS
![Perkiraan Laba Perusahaan TI India Meleset akibat Ekonomi AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/98c4eb563bae67bcbde0661d44cbd1f5.jpg)
RAKSASA perangkat lunak India TCS melaporkan peningkatan laba kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan pada Rabu (12/4). Ini karena gejolak perbankan global dan ketidakpastian ekonomi membebani pasar Amerika Serikat (AS).
Tata Consultancy Services, perusahaan paling bernilai kedua di India berdasarkan kapitalisasi pasar, mendapat manfaat dari ledakan teknologi informasi (TI) yang membuat negara tersebut menjadi back office bagi dunia melalui pekerjaan subkontrak. Perusahaan memperoleh lebih dari 80% pendapatannya dari pasar Barat.
Bersama dengan perusahaan teknologi lainnya, selama pandemi, mereka mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan layanan digital. Laba bersih di TCS naik menjadi 113,92 miliar rupee (US$1,39 miliar) dari Januari hingga Maret atau 14,8% lebih tinggi dari periode yang sama sebelumnya. Analis memperkirakan laba sedikit lebih tinggi, kata laporan media, untuk kuartal musiman yang lemah.
Baca juga: Inflasi AS Melambat pada Maret, Lunakkan Sikap The Fed?
Chief Executive Officer Rajesh Gopinathan mengatakan pemulihan yang diharapkan di Amerika Utara--yang menyumbang separuh bisnis perusahaan dan klien tetap berhati-hati--jelas tidak terwujud. "Ternyata lebih negatif atau lebih lambat dari yang kami perkirakan semula. Dan itu terlihat dari jumlahnya," kata Gopinathan dalam jumpa pers.
Merefleksikan gejolak baru-baru ini di sektor perbankan yang membuat tiga pemberi pinjaman AS bangkrut, Gopinathan mengatakan sentimen negatif tetapi, "Kami tidak melihat pembatalan proyek skala besar." CEO baru K. Krithivasan menambahkan bahwa perusahaan tidak membandingkan turbulensi perbankan saat ini dengan krisis keuangan global pada 2008.
Baca juga: Rubel Rusia Capai Level Terendah Setahun terhadap Dolar AS
Gopinathan mengatakan daftar pesanan perusahaan, yang naik menjadi US$10 miliar dibandingkan dengan US$7,8 miliar tiga bulan sebelumnya, mencerminkan ketahanan permintaan untuk layanannya. Pendapatan dari operasi untuk perusahaan yang berkantor pusat di Mumbai itu mencapai 591,6 miliar rupee (US$7,2 miliar) atau meningkat 16,9% pada tahun itu.
Pengurangan karyawan, metrik kunci untuk perusahaan TI, berada di 20,1% atau naik dari 15,3% pada kuartal sebelumnya. Dewan menyetujui dividen final sebesar 24 rupee per saham. Saham TCS ditutup 0,87% lebih tinggi di perdagangan Mumbai pada Rabu menjelang pengumuman pendapatan. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Hanya Penumpang, Kejagung Pastikan Harvey Moeis Tidak Punya Jet Pribadi
Resmikan Sumber Air Bersih ke-9, Helldy Harap Bisa Bantu Masyarakat Gerem
Martin Setiawan Ditunjuk untuk Lanjutkan Tanggung Jawab Pengembangan Solusi Digital dalam Pengelolaan Energi dan Otomasi
Dukung Transformasi Digital di Indonesia, Pegadaian Hadir di Event Tech In Asia Product Development Conference 2024
Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Penyimpanan Darah Tali Pusat Penting bagi Kesehatan di Masa Depan
Wapres Tekankan 3 Pesan Strategis untuk Pelaku Bisnis Syariah
PLN Dinilai Makin Matang Jalankan Bisnis
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Melaney Ricardo gandeng Jenama Lokal Crusita Luncurkan Koleksi Wewangian
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap