visitaaponce.com

Konsep Perumahan Tapera Dibangun untuk MBR

Konsep Perumahan Tapera Dibangun untuk MBR
BP Tapera perkenalkan konsep Rumah Tapera di Jakarta Rabu (11/4/2023)(Dok. BP Tapera)

BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menawarkan konsep rumah Tapera pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Konsep ini adalah pembiayaan perumahan yang diberikan oleh BP Tapera ‘untuk rumah pertama'.

“Dalam waktu dekat, kami bersama Perumnas akan menyiapkan pilot project Perumahan Tapera di Kabupaten Brebes,” ungkap Adi belum lama ini di Jakarta. 

Adi menjelaskan, pilot project (proyek percontohan) Perumahan Tapera yang dibangun di Kabupaten Brebes, Provinsi Jateng akan bekerjasama dengan Perumnas dan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait lainnya.

Baca juga: BP Tapera Incar 50 Ribu Pekerja Informal Jadi Pesert

Mereka adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Bank Tanah, maupun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

Adapun, pembiayaan yang difasilitasi oleh BP Tapera dalam program perumahan Tapera ini meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Kredit Renovasi Rumah (KRR). Ketentuan mengenai spesifikasi, luas, lokasi dan bangunan rumah memperhatikan kebijakan dibidang perumahan dan kawasan permukiman.

Baca juga: BP Tapera Percepat Pemutakhiran Data Peserta

“Konsep ini bertujuan menciptakan ekosistem yang berkesinambungan antara BP Tapera dan peserta dengan para pengembang dan bank penyalur,” kata diax 

Adi mengatakan, dengan pembangunan rumah yang dilakukan pengembang memenuhi demand (permintaan) dari para peserta, tingkat hunian rumah bisa meningkat. Sebab, rumah yang dibangun tepat sasaran dan kualitas rumah telah sesuai dengan yang diharapkan. 

Insentif Developer

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, Pengembang yang mengedepankan kualitas pada konsep Rumah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) akan diberikan insentif agar bisa tumbuh menjadi lebih baik.

Ini diberikan bagi pengembang yang memperhatikan kualitas dalam membangun produk rumah yang ditawarkan.

“Tentunya kalau dia concern dengan kualitas, dihargai, diberi apresiasi, diberi fasilitas lebih, dan seterusnya. Sehingga mereka lebih efisien, mereka bisa tumbuh sebagai badan usaha semakin baik,” kata Herry.

Sebaliknya, pengembang yang tidak berkomitmen dalam memperhatikan kualitas, maka diberikan disinsentif.

Salah satu contohnya asosiasi yang menaungi pengembang tersebut, anggotanya harus dihukum.

"Tapera juga sama, tentunya kepada penyalur harus ada MoU ya, perjanjian. Perjanjian ini harus dilakukan kepada yang komitmen," tandas Herry. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat