visitaaponce.com

Menteri ESDM PT Freeport Masih Diizinkan Ekspor Konsentrat Tembaga

Menteri ESDM: PT Freeport Masih Diizinkan Ekspor Konsentrat Tembaga
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.(Antara Foto/Fikri )

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan PT Freeport Indonesia masih dizinkan melakukan ekspor konsentrat tembaga. Pemerintah sebelumnya telah melarang ekspor mineral mentah mulai Juni 2023 sesuai amanat Undang-Undang No.3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).

Arifin menjelaskan PT Freeport Indonesia diizinkan tetap mengekspor konsentrat apabila pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur bisa diselesaikan pada 2023. Ia mengatakan saat ini pembangunnya baru mencapai 60% karena terkendala pandemi covid-19.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta agar PT Freeport Indonesia mempercepat pengoperasian smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, dari rencana awal operasi pada Mei 2024.

Baca juga: Banjir di Kawasan PT Freeport Indonesia, Dua Orang Tewas

Kan terkendala ada pandemi yang menjadi bahan konsiderasi kita karena kalau distop sama sekali kan juga mind id 51% Indonesia sudah 51% sahamnya. Dampaknya akan lebih banyak ke kita,” terang Arifin pada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/4). Arifin menemui Presiden membahas PT Freeport Indonesia.

“Tadi disampaikan kita angkat juga isu kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan disitu juga partnershipnya kan antara Indonesia dengan Freeport,” ucapnya.

PT Freeport Indonesia, terang Arifin, diminta menyelesaikan pembangunan smelter secepat mungkin. Menurutnya PT Freeport telah mengeluarkan 60% atau US$ 1,5 miliar dari total dana pembangunan sebesar US$ 2,4 miliar pada quartal 1 2023.

“Itu juga menunjukan adanya upaya membangun. Kan kalau enggak jadi membangun aset itu terbengkalai,” tutur Arifin.

Baca juga: PT Freeport Indonesia Unjuk Keberhasilan Konservasi Lingkungan Bekas Tambang di Kampus UGM

Ia tidak menampik pemerintah memberikan kelonggaran waktu pada PT Freeport Indonesia untuk menyelesaikan smelter tersebut karena ada pandemi. Selain itu, ekspor konsentrat tembaga juga masih diperbolehhkan hingga Freeport Indonesia menyelesaikan komitmen pembangunan smelter paling lambat pada pertengahan 2024.

“Juni, nah ini kita sedang, ya, kalau enggak boleh ekspor bagaimana? Nah sampai progresnya komitmennya dia menyelesaiakan dan dia enggak boleh lebih dari pertengahan tahun depan,” ungkapnya.

Pembangunan smelter di Gresik, dipegang oleh kontraktor dari Jepang. Arifin mengatakan selama pandemi, Jepang melakukan lockdown (penutupan wilayah) sehingga proyek itu sulit sempat terkendala.

“Jepang saja berapa tahun aja itu lockdown-nya. Memang pengerjaan engineeringnya agak sulit berprogres. Kalau engineering enggak progress pembelian materi procurementnya juga enggak berprogres,” terangnya.

Tidak Melanggar UU

Ia juga menyebut diperbolehkannya ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport tidak melanggar UU Minerba sebab ada pandemi sebagai kondisi force majeur (keadaan mendesak). Adapun untuk larangan ekspor nikel dan bauksit, Arifin mengatakan sudah ada aturan mengenai itu.

“Nikel kan sudah ada aturannya. Kan semua enggak berprogres ini. Kita harapkan kalau sudah ada komitmen harus ada keseriusan untuk selesaikan, karrna ini nilai tambah semuanya buat kita.Kan baru sekarang ini usaha kita goal-kan hilirisasi ini secara masif. Memanfaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin,” paaprnya.

Selain PT Freeport Indonesia, Arifin menyebut PT Amman juga diperbolehkan melakukan ekspor konsentrat tembaga. Apabila ekspor tembaga dihentikan menurutnya akan ada dampak berupa pemberhentian karyawan terutama pekerja dengan upah harian.

Ya banyak lah kalau enggak kerja sekian tahun kan banyak. Terutama yang upah harian,” tukasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat