Menteri ESDM Indonesia Tambah 10 Saham Freeport Setelah 2041
![Menteri ESDM: Indonesia Tambah 10% Saham Freeport Setelah 2041](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/b18a17e85557677f375e2d56becfd89d.jpg)
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan rencana penambahan 10% saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) bisa dilakukan setelah Freeport memperpanjang kontrak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang habis di 2041.
Pemerintah bakal mengantongi 61% saham PTFI lewat pemberian perpanjangan kontrak IUPK Freeport. Saat ini, pemerintah melalui Holding BUMN tambang, Mining Industry Indonesia (Mind ID) memegang saham prioritas dengan 51%, sisanya 49% saham dimiliki Freeport McMoRan.
"Iya (penambahan saham 10%) nanti sesudah 2041. Ini akan masuk dalam perjanjian kita," ujar Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/5).
Baca juga: Menteri ESDM: PT Freeport Masih Diizinkan Ekspor Konsentrat Tembaga
Menteri ESDM menjelaskan pemberian izin perpanjangan kontrak IUPK berdasarkan pertimbangan cadangan tembaga yang dimiliki perusahaan. Ia pun menyebut PTFI memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga yang besar dengan satu juta ton per tahun.
Arifin pun telah meninjau proyek pembangunan fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) Manyar PTFI di Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (4/5). Progres fisik smelter tersebut telah mencapai 61,5% per Maret 2023.
Baca juga: Restui Perpanjangan Ekspor, Bahlil: RI Minta Tambahan 10% Saham di Freeport
"Sepanjang dia memiliki cadangan yang memadai, dia bisa minta terus diperpanjang (IUPK). Jadi, ini tergantung dari jumlah cadangan yang ada. Ternyata, PTFI cadangan (konsentrat) banyak banget," sebutnya.
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Katri Krisnati merespons positif rencana pemerintah yang bakal memberikan IUPK ke PTFI setelah 2041. Di 2018, Pemerintah Indonesia telah memberikan IUPK 2x10 tahun hingga 2041.
"Kami menyambut baik rencana pemerintah terkait perpanjangan IUPK ini. Kami berkomitmen untuk mengikuti arahan dan kebijakan pemerintah," ungkapnya.
Penyelesaian konstruksi fisik Smelter Manyar ditargetkan selesai pada Desember 2023, lalu dilanjutkan tahapan commissioning atau uji operasional pada Mei 2024 dan diharapkan beroperasi penuh pada akhir tahun depan. Smelter tersebut akan mengolah konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.
"PTFI mengelola sumber daya mineral yang melimpah dan berpotensi memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi Indonesia, serta keberlanjutan lapangan pekerjaan setelah tahun 2041," pungkas Katri. (Ins/Z-7)
Terkini Lainnya
Korupsi Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM
Jelang Tahun Baru, Dirjen Migas & Pertamina Patra Niaga Pantau Keandalan Energi di NTT
Senyum Haru para Penerima Manfaat
Alirkan Listrik sampai Pelosok Daerah 3T
Penggunaan PLTS Atap di Jawa, Madura, dan Bali Tumbuh Pesat
21 Orang Keracunan Akibat Kebocoran Gas Bahaya PLTP Sorik Marapi
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
Pemerintah Tegaskan Harga Pertalite dan Solar tidak Berubah
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Indonesia Miner: Perpanjangan Ekspor, Pemerintah Dukung Industri Tambang
Keandalan Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap I Dipastikan Terjaga
Subsidi Listrik Tidak Tepat Sasaran, DPR Cecar Pemerintah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap