visitaaponce.com

Program Insentif Motor Listrik Masih Sepi Peminat

Program Insentif Motor Listrik Masih Sepi Peminat 
Tenaga penjual memberikan edukasi kepada calon pembeli terkait produk kendaraan listrik di diler motor listrik Gesits di kawasan Bintaro(MI / Susanto )

PROGRAM insentif konversi motor konvesional ke motor listrik masih sepi peminat. Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga Kamis (4/5) lalu, baru ada 160 permohonan konversi sepeda motor listrik. Padahal tahun ini ditargetkan sebesar 50.000 unit.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai persoalan tersebut. Dia pun menuding jika produsen Electric Vehicle (EV) belum siap.

"Ya, berjalan itu. Saya sudah tanya tadi Gesit itu, ternyata Gesit sendiri belum siap," ujar Luhut kepada awak media di The Westin Hotel, Jakarta, Selasa (9/5).

Baca juga : Dikritik Anies, Anak Buah Luhut Sebut Insentif Mobil Listrik Dibutuhkan

Luhut pun meminta agar ditetapkan target soal insentif motor listrik tersebut.

"Padahal saya gatau, tuh, sekarang yang sudah bisa dibuat oleh ESDM untuk penggantian engine. Saya kira harus ada target, saya tidak tahu berapa target tahun ini," sambungnya.

Baca juga : Sepi Peminat, Syarat Penerima Insentif Motor Listrik Jangan Dibatasi

Sementara itu, Kementerian ESDM memiliki strategi tersendiri untuk menarik minat masyarakat. Mereka akan melakukan sosialisasi secara masif bersama stakeholder terkait, termasuk pelibatan key opinion leader (KOL) atau seorang ahli di suatu industri, influencer dan publik figur.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan pihaknya bakal melibatkan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam proses penerbitan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT). Serta, menggandeng Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk perubahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKP) sebagai sepeda motor listrik.

"Kami juga melibatkan perbankan untuk memfasilitasi pembiayaan proses konversi yang terjangkau," ujar Dadan. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat