visitaaponce.com

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,07, Didorong IKN dan Pemilu 2024

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,07%, Didorong IKN dan Pemilu 2024
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kaltim.(Antara)

HEAD of Macroeconomic & Finansial Market Research Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Dian Ayu Yustina memperkirakan ekonomi tumbuh 5,07% secara tahunan pada kuartal II/2023.

'Kami masih optimis pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,07% year on year pada kuartal II 2023 atau lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2023 sejalan dengan beberapa indikator utama yang terus menunjukkan perbaikan,” kata Dian dalam Media Gathering daring, Selasa (9/5).

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Purchasing Manager's Index (PMI) dan Mandiri Spending Index (MSI) masih menunjukkan tren perbaikan.

Baca juga : Keyakinan Konsumen akan Kondisi Ekonomi Meningkat, Lapangan Kerja Bertambah

BI mencatat pada April 2023 IKK mencapai 126,1 atau lebih tinggi dibandingkan 123,3 pada Maret 2023, PMI juga naik ke level 52,7 dari sebelumnya 51,9 yang menunjukkan bahwa industri manufaktur dalam negeri masih ekspansif.

Hingga 26 April 2023, indeks nilai MSI mencapai 156,7 atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga : Program Insentif Motor Listrik Masih Sepi Peminat

Pada kuartal I/2023, di tengah risiko ketidakpastian global ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,03% secara tahunan yang ditopang oleh konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah yang mengalami pemulihan.

Dian mengatakan ke depan pertumbuhan ekonomi juga akan didorong oleh alokasi belanja pemerintah yang lebih besar untuk pembangunan infrastruktur, termasuk untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Ibu Kota Negara (IKN) yang diakselerasi agar cepat selesai. Ia memperkirakan sepanjang 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,04%.

Efek Pemilu 2024

Kampanye menuju Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 juga diperkirakan bisa berdampak positif pada perekonomian Indonesia ke depan.

“Belanja atau konsumsi masyarakat berpotensi meningkat dalam rangka kampanye menuju pemilu di 2024. Namun kinerja investasi perlu diwaspadai karena melihat ke beberapa episode pemilu sebelumnya, investor cenderung wait and see di tengah pemilu karena perlu memastikan stabilitas politik, arah kebijakan ke depan, dan dampaknya ke konsumsi serta perlambatan investasi,” katanya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat