visitaaponce.com

Moeldoko Sebut 3 Alasan Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat

Moeldoko Sebut 3 Alasan Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat
Program subsidi motor listrik masih sepi peminat.(Antara)

KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) sekaligus Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko menyebut tiga alasan mengapa pembelian motor listrik masih minim alias sepi peminat hingga saat ini.

Pertama, Moeldoko menyebut belum banyak masyarakat yang mengetahui soal subsidi ini sebab peraturannya baru dibuat. Lalu, aplikasi untuk pembelian motor listrik, yakni Sisapira belum tersampaikan dengan baik ke khalayak luas.

"Ketiga, sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik. Kita belum membicarakan ini di mana-mana, sehingga masih pada binggung, menunggu, wait and see semuanya," ungkap Moeldoko dalam acara Green Economic Forum CNBC di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (22/5).

Baca juga: Menteri ESDM Minta Insentif Kendaraan Listrik Tak Jadi Polemik

"Bagi pengusaha isunya, khususnya diler, bahwa apabila saya mau membeli kendaraan listrik dengan skema itu maka yang berjalan adalah restitusi, kalau diberlakukan ada pikiran berkembang setahun menagihnya," sambungnya.

Lebih lanjut, Moeldoko menyebut meski pemerintah sudah memberikan insentif, sampai pada hari ini penjualan motor listrik baru mencapai 108 unit saja.

Baca juga: Baru 114 Pembeli Lolos Verifikasi Insentif Motor Listrik

Sementara itu, pemerintah rencananya bakal memberikan bantuan subsidi untuk pembelian motor listrik sebanyak 200 ribu unit motor dengan diskon hingga Rp7 juta per unit sampai pada Desember 2023. Sementara untuk bantuan subsidi mobil listrik akan diberikan kepada 35.900 unit kendaraan.

"Persoalannya pertumbuhan pembelian sepeda motor ini sampai di tahap ini masih lambat. Pada rapat terakhir Jumat (19/5) pertumbuhan itu baru 108 sepeda motor yang terbeli," tandasnya.

Sepi Peminat

Seperti diketahui, program insentif konversi motor konvesional ke motor listrik masih sepi peminat. Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga Kamis (4/5) lalu, baru ada 160 permohonan konversi sepeda motor listrik. Padahal tahun ini ditargetkan sebesar 50.000 unit.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai persoalan tersebut. Dia pun menuding jika produsen Electric Vehicle (EV) belum siap.

"Ya, berjalan itu. Saya sudah tanya tadi Gesit itu, ternyata Gesit sendiri belum siap," ujar Luhut kepada awak media di The Westin Hotel, Jakarta, Selasa (9/5).

Luhut pun meminta agar ditetapkan target soal insentif motor listrik tersebut.

"Padahal saya gatau, tuh, sekarang yang sudah bisa dibuat oleh ESDM untuk penggantian engine. Saya kira harus ada target, saya tidak tahu berapa target tahun ini," sambungnya.

 

(Z-9)

\

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat