Menkeu Persepsi Dunia pada Ekonomi Indonesia Cukup Baik
![Menkeu: Persepsi Dunia pada Ekonomi Indonesia Cukup Baik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/d1da08cecb5fc4e9b3ac8c03c75e978c.jpg)
ANGGAPAN dunia terhadap perekonomian Indonesia cukup baik. Itu dikonfirmasi oleh indeks credit default swap (CDS) Indonesia yang stabil di angka 0,92. Hal tersebut bahkan terjadi di tengah kebijakan suku bunga acuan yang agresif di banyak negara maju dalam satu tahun terakhir.
"Persepsi terhadap stabilitas di Indonesia ekonomi yang kinerjanya baik terlihat pada indeks credit default swap Indonesia yang stabil di 0,92," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara daring, Senin (22/5).
Dari laman Kemenkeu, CDS merupakan kontrak antara penjual dan pembeli CDS dengan membayar biaya (fixed premium) pada periode tertentu (maturity) dan kompensasi tertentu apabila terjadi credit event. Dengan kata lain, CDS adalah sejenis perlindungan/proteksi atas resiko kredit (credit event).
Baca juga : APBN April 2023 Catat Surplus Rp234,7 Triliun Setara 1,12% dari PDB
CDS Indonesia yang stabil, kata Sri Mulyani, merupakan hal yang positif bagi Indonesia. Pasalnya itu terjadi ketika The Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya hingga 500 basis poin menjadi 5% hingga 5,25%.
Persepsi dunia yang baik terhadap Indonesia juga dikonfirmasi oleh penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selama tahun berjalan (year to date/ytd) rupiah tercatat mengalami apresiasi 4,2% terhadap mata uang Negeri Paman Sam. "Apresiasi nilai tukar ini juga mengkonfirmasi bahwa stabilitas makro perekonomi, pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi memberikan confidence yang cukup kuat terhadap perekonomian Indonesia," jelas Sri Mulyani.
Penguatan nilai tukar rupiah itu turut berdampak pada perkembangan pasar obligasi Indonesia. Selama tahun berjalan tercatat arus modal masuk mencapai Rp59,07 triliun yang Rp4,16 triliun diantaranya masuk pada April 2023.
Baca juga : Daya Beli Masyarakat Menurun, Pertumbuhan Ekonomi Nasional Anjlok 4,94%
Adapun kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara di Mei 2023 naik dari 14,36% menjadi 15,2%. "Ini tentu sesuatu yang menstabilkan. Karena saat yang sama kepemilikan SBN masih di perbankan kita yang sudah melakukan aktivitas lendingnya," ujar Sri Mulyani.
"Yield spread local currency Indonesia terhadap US Treasury 10 tahun mengalami penurunan di 274 basis poin. Ini sangat rendah kalau kita bandingkan situasi Januari yang lalu spread kita 10 tahun local curency dengan 10 tahun US Treasury adalah di 474 basis poin" lanjut dia.
Sedangkan di pasar saham, lanjut Sri Mulyani, Indonesia mampu menarik modal masuk senilai Rp 23,29 triliun selama tahun berjalan. (Z-4)
Terkini Lainnya
DPR Isyaratkan Tolak Usulan Pemberian PMN ke Bank Tanah
4 BUMN dan Bank Tanah Diusulkan Dapat PMN Rp6,1 Triliun
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pendapatan APBN Turun 7%, Pengamat Sebut Akibat Kebijakan Masa Lalu
Alokasi Dana Rp71 Triliun untuk Program MBG Masuk Kisaran Defisit 2025
Pemerintah Diminta Kaji Ulang Pembiayaan yang tidak Berdampak ke Masyarakat
Pembiayaan Utang hingga Mei 2024 Capai Rp132,2 Triliun
Pemerintah Pastikan Belum Ada Pembahasan Penaikan Harga BBM
Indef: Anggaran Makan Bergizi Gratis Bebani APBN
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap