visitaaponce.com

Menkeu Persepsi Dunia pada Ekonomi Indonesia Cukup Baik

Menkeu: Persepsi Dunia pada Ekonomi Indonesia Cukup Baik
Menkeu Sri Mulyani(AFP)

ANGGAPAN dunia terhadap perekonomian Indonesia cukup baik. Itu dikonfirmasi oleh indeks credit default swap (CDS) Indonesia yang stabil di angka 0,92. Hal tersebut bahkan terjadi di tengah kebijakan suku bunga acuan yang agresif di banyak negara maju dalam satu tahun terakhir.

"Persepsi terhadap stabilitas di Indonesia ekonomi yang kinerjanya baik terlihat pada indeks credit default swap Indonesia yang stabil di 0,92," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara daring, Senin (22/5).

Dari laman Kemenkeu, CDS merupakan kontrak antara penjual dan pembeli CDS dengan membayar biaya (fixed premium) pada periode tertentu (maturity) dan kompensasi tertentu apabila terjadi credit event. Dengan kata lain, CDS adalah sejenis perlindungan/proteksi atas resiko kredit (credit event).

Baca juga : APBN April 2023 Catat Surplus Rp234,7 Triliun Setara 1,12% dari PDB

CDS Indonesia yang stabil, kata Sri Mulyani, merupakan hal yang positif bagi Indonesia. Pasalnya itu terjadi ketika The Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuannya hingga 500 basis poin menjadi 5% hingga 5,25%.

Persepsi dunia yang baik terhadap Indonesia juga dikonfirmasi oleh penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selama tahun berjalan (year to date/ytd) rupiah tercatat mengalami apresiasi 4,2% terhadap mata uang Negeri Paman Sam. "Apresiasi nilai tukar ini juga mengkonfirmasi bahwa stabilitas makro perekonomi, pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi memberikan confidence yang cukup kuat terhadap perekonomian Indonesia," jelas Sri Mulyani.

Penguatan nilai tukar rupiah itu turut berdampak pada perkembangan pasar obligasi Indonesia. Selama tahun berjalan tercatat arus modal masuk mencapai Rp59,07 triliun yang Rp4,16 triliun diantaranya masuk pada April 2023.

Baca juga : Daya Beli Masyarakat Menurun, Pertumbuhan Ekonomi Nasional Anjlok 4,94%

Adapun kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara di Mei 2023 naik dari 14,36% menjadi 15,2%. "Ini tentu sesuatu yang menstabilkan. Karena saat yang sama kepemilikan SBN masih di perbankan kita yang sudah melakukan aktivitas lendingnya," ujar Sri Mulyani.

"Yield spread local currency Indonesia terhadap US Treasury 10 tahun mengalami penurunan di 274 basis poin. Ini sangat rendah kalau kita bandingkan situasi Januari yang lalu spread kita 10 tahun local curency dengan 10 tahun US Treasury adalah di 474 basis poin" lanjut dia.

Sedangkan di pasar saham, lanjut Sri Mulyani, Indonesia mampu menarik modal masuk senilai Rp 23,29 triliun selama tahun berjalan. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat