Menkeu Berencana Kurangi Penerbitan SBN Tahun Ini
![Menkeu Berencana Kurangi Penerbitan SBN Tahun Ini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/befb3ffae174dda227c15d37c9ca4096.jpg)
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berencana mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) lantaran kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga saat ini cukup baik.
“Penerbitan SBN nanti bisa dilakukan penurunan, karena, kondisi keuangan negara yang cukup baik pada kuartal pertama ini,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa bulan Mei 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Adapun pada kuartal I-2023, APBN mencetak surplus sebesar Rp128,5 triliun. Surplus tersebut pun terus meningkat menjadi Rp234,7 triliun per April 2023.
Baca juga: APBN April 2023 Catat Surplus Rp234,7 Triliun Setara 1,12% dari PDB
Surplus terjadi karena terdapat lonjakan penerimaan negara yang cukup besar, yakni mencapai Rp1.000,5 triliun atau naik 17,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dalam empat bulan pertama tahun ini. Sedangkan, realisasi belanja negara baru sebesar Rp765,8 triliun.
Sri Mulyani menuturkan, penerbitan SBN neto per April 2023 mencapai Rp240 triliun atau 33,7 persen dari target APBN yang sebesar Rp712,9 triliun. Realisasi tersebut meningkat 68,8 persen (yoy) dari sebesar Rp142,2 triliun.
Baca juga: Pemerintah Raup Rp15 Triliun dari Lelang Tujuh Surat Utang
Kenaikan tersebut seiring dengan antisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, maupun suku bunga di dalam negeri. Selain penerbitan SBN, pemerintah turut melakukan pinjaman neto sebesar Rp3,9 triliun atau turun 72,7 persen (yoy).
Dengan demikian, ia menyebutkan secara keseluruhan realisasi pembiayaan utang mencapai Rp243,9 triliun atau tumbuh 55,9 persen (yoy) dari Rp156,4 triliun.
“Dalam hal ini, realisasi pembiayaan utang telah mencapai 35 persen dari target APBN yang sebesar Rp696,3 triliun,” kata dia menambahkan.
Dengan pengelolaan yang bijaksana dan akuntabel, dirinya menuturkan realisasi pembiayaan terjaga baik dalam mendukung kinerja APBN. Pengelolaan dan waktu penerbitan utang, baik melalui SBN dan pinjaman, terkendali sesuai dengan strategi pembiayaan tahun 2023. (Ant/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Bisa Dibeli lewat BRImo, ini Alasan Kamu Perlu Mulai Berinvestasi SBR013
Pemerintah dan DPR Sepakat Ubah Asumsi Kurs Rupiah
Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Turun
Nilai Tukar Rupiah Rp15.380 per Dolar AS, Investor Asing telah Berburu SRBI
Aldiracita Sekuritas Jadi Underwriter Obligasi 18,2 Triliun di Tahun 2022
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap