visitaaponce.com

BRI Dorong Penguatan Transaksi Nontunai di Pasar Induk Kramat Jati

BRI Dorong Penguatan Transaksi Nontunai di Pasar Induk Kramat Jati
Para pimpinan BRI Kantor Wilayah Jakarta 2 dan pedagang Pasar Induk Kramat Jati berpose di depan hadiah utama Dagang Untung, Belanja Untung.(MI/Andhika Prasetyo)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen untuk terus membumikan transaksi nontunai dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Komitmen tersebut diimplementasikan melalui program Dagang Untung, Belanja Untung yang digelar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Lokasi tersebut dipilih bukan tanpa alasan. BRI mencatat Pasar Induk Kramat Jati memiliki transaksi harian yang fenomenal yaitu mencapai rata-rata Rp80 miliar. Sayangnya, dari jumlah perputaran uang sebanyak itu, baru 43% yang menggunakan nontunai. Sebanyak 57% transaksi masih dalam bentuk tunai.

Perseroan melihat itu sebagai risiko besar bila terus dilanjutkan. Para pedagang yang menerima uang dalam jumlah besar bisa saja mengalami kerugian jika ternyata uang itu ternyata palsu. Hal yang lebih ditakuti lagi adalah terjadinya aksi kejahatan seperti perampokan.

Baca juga: Mengeruk Untung sekaligus Menyelamatkan Depok Kota Belimbing

“Kami melihat masih banyak pedagang yang bertransaksi dengan uang tunai. Mereka bawa uang dalam jumlah besar dengan menggunakan kantong. Menurut kami itu kurang aman. Akan lebih aman bagi mereka untuk menggunakan transaksi nontunai,” tutur Chief Executive Officer Kantor Wilayah BRI Jakarta 2 Prasetya Sayekti di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (27/5).

Atas dasar itu, BRI meluncurkan Dagang Untung, Belanja Untung. Program tersebut dibuat menarik dengan iming-iming banyak hadiah dengan satu hadiah utamanya adalah mobil Hyundai Creta. Semua hadiah itu bisa diperoleh para pedagang dan pembeli di Pasar Induk Kramat Jati yang melakukan transaksi nontunai melalui sistem pembayaran yang disediakan BRI seperti QRIS, EDC atau BRImo.

Baca juga: Kerak Telor Bang Ishak Siap Raup Puluhan Juta di PRJ

“Program ini dijalankan mulai Juni hingga November 2023. Semakin banyak transaksi nontunai dengan BRI, semakin besar peluang mendapat hadiah,” jelas Prasetya.

Melalui program tersebut, BRI membidik setidaknya sebanyak 50% para pedagang grosir buah di Kramat Jati akan masuk ke ekosistem perseroan.

“Saat ini jumlah pedagang grosir buah di sini ada 1.100. Kami targetkan minimal 500 bisa masuk BRI. Itu minimal,” tuturnya.

Ia pun memastikan para petugas BRI di lapangan akan terus memberikan edukasi kepada para pedagang dan pembeli sehingga mereka bisa menyadari betapa pentingnya transaksi nontunai di era modern seperti sekarang.

“Edukasi tidak hanya kepada pedagang, tetapi juga kepada pembeli. Kami ingin mereka betul-betul memahami kelebihan dan keuntungannya,” sambung Prasetya.

Ke depan, BRI akan menerapkan program serupa di lokasi-lokasi lain yang memiliki transaksi harian besar. Salah satu daerah yang dibidik berada di kawasan Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan yang sama, Manajer PD Pasar Jaya Kramat Jati Mardianto menyambut baik program yang diselenggarakan BRI.

“Saya sangat mendukung segala hal yang berpotensi memajukan para pedagang. Kami berharap ini bisa membuat Pasar Induk Kramat Jati semakin baik lagi ke depannya,” ujar Mardianto. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat