visitaaponce.com

Dari Modal Rp15 Ribu, Edi Jadi Pedagang Siomay dengan Omzet Rp1 Juta per Hari

Dari Modal Rp15 Ribu, Edi Jadi Pedagang Siomay dengan Omzet Rp1 Juta per Hari
Edi Soid berpose di gerainya di Pesta Hadiah Simpedes, Jakarta Selatan.(MI/Andhika Prasetyo)

Bermodalkan uang sebesar Rp15 ribu, pada 1990, Edi Soid nekat memulai usaha niaga siomay. Niat dan tekadnya muncul ketika ia melihat sebuah gerobak milik tetangganya yang menganggur. Dari pada sia-sia tidak terpakai, Edi memberanikan diri meminjam gerobak tersebut untuk berjualan.

Ia pun memilih siomay untuk dijajakan karena si pemilik gerobak juga merupakan produsen siomay.

“Itu waktu saya pertama kali ke Jakarta, saya lihat gerobak tetangga nganggur. Saya izin pinjam sekalian minta buatkan siomay dengan modal Rp15 ribu. Dorong gerobak pun saya belum bisa waktu itu. Nekat saja,” ujar Edi saat ditemui di Panen Hadiah Simpedes di Usman Harus Sport Center, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5).

Baca juga: Nasabah BRI bisa Amankan Tiket Indonesia Vs Argentina Lebih Dulu

Pada hari pertama berdagang, ternyata siomay yang ia bawa dengan modal seadanya habis terjual. Hal itu yang membuat Edi semakin semangat dan memantapkan diri untuk terjun ke bidang tersebut.

Kini, 33 tahun berselang, Edi masih setia dengan pekerjaannya. Tentu, kini usahanya, yang diberi nama Siomay Batagor Pak Eddy, semakin besar. Ia kini memiliki satu ruko utama di Blok S dan satu cabang di Kalibata Utara, Jakarta Selatan.

Baca juga: Mengeruk Untung sekaligus Menyelamatkan Depok Kota Belimbing

Dalam sehari, ia mengaku bisa menjual minimal 30 porsi siomay dan batagor. Jika sedang ramai, angka penjualan bisa mencapai 50 porsi.

Dengan harga per porsi Rp20 ribu, artinya, Edi bisa mengantongi Rp600 ribu hingga Rp1 juta setiap hari.

Karena kesuksesannya mengembangkan bisnis, Edi pun dilirik Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai mitra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan.

Ayah empat anak itu sekarang kerap diminta untuk mengisi gerai di acara perseroan dan sejumlah BUMN lainnya.

Ia juga menerima pinjaman modal untuk semakin membesarkan bisnisnya.

“Pertama kali saya pinjam ke BRI itu sekitar lima tahun lalu. Saya pinjam Rp5 juta. Kemudian saya pinjam lagi sampai Rp25 juta,” tuturnya.

Edi mengaku sangat terbantu dengan pinjaman modal yang disalurkan BRI. Terlebih, prosesnya juga sangat mudah.

“Gampang banget, yang penting punya usaha, sama punya NIB. Kalau tidak salah, waktu itu dua hari sudah cair. Hari ini mengajukan, besoknya cair,” tandas Edi. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat