visitaaponce.com

Kemenkeu Perkirakan Defisit Anggaran APBN 2023 akan Lebih Rendah dari Target

Kemenkeu Perkirakan Defisit Anggaran APBN 2023 akan Lebih Rendah dari Target
Ilustrasi APBN(Dok.MI)

KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 akan berada di bawah 2,8 persen. Hal tersebut jauh lebih rendah dari asumsi pemerintah terkait defisit APBN tahun ini yang sebesar 3 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, perkiraan tersebut dikarenakan penerimaan negara pada tahun ini cukup bagus di tengah harga komoditas yang tidak sebagus tahun lalu.

"Karena penerimaan lebih bagus dan waktu kita desain APBN-nya kan relatif cukup konservatif sehingga penerimaan kita masih ada momentum yang cukup bagus sehingga ini akan mengurangi defisit," kata Febrio dalam acara Arah Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/5).

Baca juga: APBN April 2023 Catat Surplus Rp234,7 Triliun Setara 1,12% dari PDB

Selain itu, Febrio juga memperkirakan belanja pemerintah dan penerimaan negara di 2023 akan tumbuh positif. Sehingga hal itu mendorong rendahnya defisit APBN pada tahun ini.

"Belanja kita tidak berkurang, belanja kita tetap akan tumbuh positif. Jadi ini lebih kepada sisi penerimaannya yang akan lebih relatif cukup bagus. Tapi kita tetap waspada, nanti kita lihat saja," ucapnya.

Baca juga: Defisit Anggaran 2024 Diusulkan Rp610 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual memproyeksikan defisit APBN berada di level 2,5 persen, ditopang dari sisi penerimaan cukup baik di kuartal I 2023.

Di sisi lain, ia melihat bahwa penerimaan negara berbentuk bukan pajak di kuartal II 2023 lebih rendah karena hilangnya durian runtuh dari harga komoditas.

"Manajemen fiskal kita jauh lebih bagus dari sisi konservatisme beda dengan negara-negara maju waktu pandemic. Sehingga kelihatan dari sisi likuiditas maupun juga kebijakan fiskalnya terlalu ekspansif dan kita lihat dampaknya ke inflasi mereka negara maju jauh lebih tinggi dari kita," ujar David. (Fik/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat