Perencanaan dan Proposal Dinilai Jadi Awal PMN Bermasalah
![Perencanaan dan Proposal Dinilai Jadi Awal PMN Bermasalah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/5aa6a13cec8a5931ac94031533463808.jpg)
DIREKTUR Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus menilai ada permasalahan dalam perencanaan maupun proposal bisnis yang diajukan perusahaan BUMN terkait usulan penyertaan modal negara (PMN). Itu menurutnya bermuara pada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai 13 BUMN belum menyelesaikan pekerjaannya meski telah disuntik PMN Rp10,49 triliun pada 2015 dan 2016.
"Mungkin ada program-program yang menyebabkan korporasi tidak bisa menjalankan PMN itu, sehingga dana PMN itu tidak bisa dimanfaatkan seperti tujuan awalnya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (20/6).
Dia menduga, perencanaan dan proposal yang diajukan oleh BUMN-BUMN terkait dilakukan dengan tidak menyeluruh. Alhasil, ketika dana PMN dicairkan, dana suntikan itu tak bisa diserap dengan optimal oleh perusahaan-perusahaan pelat merah.
Baca juga: Disuntik PMN Rp10,49 Triliun, 13 BUMN Belum Selesaikan Pekerjaannya Sejak 2015
Bisa jadi, kata Yunus, pengalokasian PMN kepada perusahaan-perusahaan BUMN tidak sepenuhnya datang dari kebutuhan untuk mengembangkan bisnis, melainkan dorongan dari pihak lain. Sebab, mekanisme pengusulan dan persetujuan PMN harus melalui ketuk palu di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"PMN ini merupakan mekanisme politik, persetujuan DPR, ini yang kemudian apakah mekanisme politik DPR ini memberi pengaruh pada BUMN. Ini PR juga agar bagaimana BUMN kita independen, tidak ada kepentingan politik, tidak ada pertimbangan politik dalam pengusulan PMN. Harus murni pertimbangan bisnis untuk PMN ini," tuturnya.
Baca juga: Pengamat: Kebijakan PMN 2024 Untuk BUMN Rp57,9 Triliun Sebaiknya Ditunda
Dia juga menegaskan, pada dasarnya pemberian PMN dari pemerintah bukan untuk melaksanakan proyek ataupun penugasan dari negara. Sebab, proyek maupun penugasan yang diberikan negara membutuhkan dana besar dan memerlukan instrumen pembiayaan bisnis.
PMN, kata Yunus, diberikan agar BUMN terkait dapat memperbaiki kinerja perusahaan, mengembangkan bisnis, dan membuat terobosan dalam menjalankan bisnisnya. Tujuannya agar suntikan uang negara dapat memberi dampak positif dari kegiatan yang dilakukan BUMN terkait.
"Jadi PMN itu untuk menjalankan bisnis BUMN yang sudah pasti feasible. Sehingga BUMN punya tanggung jawab mulai dari perencanaan sampai dengan memastikan proyek selesai dan membawa manfaat sesuai perencanaan," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya permasalahan pada pengelolaan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp10,49 triliun untuk 13 perusahaan BUMN. Permasalahan tersebut merupakan pekerjaan yang belum diselesaikan hingga semester I 2022 meski suntikan dana diberikan pada 2015 dan 2016 dengan.
"Pekerjaan yang didanai dari tambahan PMN tahun 2015 dan 2016 pada 13 BUMN hingga semester I Tahun 2022 sebesar Rp10,49 triliun belum dapat diselesaikan," ujar Ketua BPK Isma Yatun dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR, Selasa (20/6).
Nilai PMN tersebut terdiri atas total nilai aset yang belum produktif karena belum selesai dikerjakan sebesar Rp10,07 triliun dan belanja operasional yang belum dimanfaatkan sebesar Rp424,11 miliar. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Wapres Tekankan 3 Pesan Strategis untuk Pelaku Bisnis Syariah
PLN Dinilai Makin Matang Jalankan Bisnis
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Melaney Ricardo gandeng Jenama Lokal Crusita Luncurkan Koleksi Wewangian
Financial Dashboard QLola by BRI, Permudah Monitor Perkembangan Bisnis Anda
Kelola Keuangan Bisnis dengan Mudah Lewat QLola by BRI
Tiga Risiko Memilih Enterprise Resource Planning yang Salah
Pengertian Aset Tetap, Karakteristik, Fungsi, dan Contoh
Bank Mandiri Pasang 556 Unit Panel Surya, Terapkan Bisnis Berbasis ESG
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap