Bansos bukan Solusi Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan
![Bansos bukan Solusi Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/ffc26dba47adaa7becc7ef5f42e51d79.jpeg)
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai saat ini masih besifat conditional cash transfer. Menurutnya, itu tidak mengatasi kemiskinan dari akarnya.
“Mengangkat kemiskinan itu bukan hanya dikasih uang tapi bagaimana mengatasi permasalahan kemiskinan dari akarnya. Misalnya, berikan akses terhadap pendidikan, kesehatan, air bersih dan lainnya. Jadi dikaitkan, bukan hanya dikasih uang dan tidak diangkat permasalahan mendasar yang menyebabkan mereka jadi miskin,” ujar Faisal kepada Media Indonesia, Kamis (6/7).
Ia juga memandang bansos masih memiliki banyak kelemahan dan belum efektif. Dia mencontohkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menyebut banyak masyarakat miskin yang belum menerima bansos.
Baca juga: Cara Cek Penerima BLT PKH dan BPNT Tahap 3 yang Cair Mulai Juli 2023
“Ini ada error. Hal ini bisa kita lihat di data penerima bansos yang disurvei BPS di seluruh provinsi. Lebih dari 50% masyarakat miskin tidak menerima. Paling bagus itu di Yogyakarta 48% mereka menerima. Tapi 52% sisanya kan artinya tidak menerima. Itu sudah paling bagus. Daerah lain bahkan lebih rendah lagi seperti di Papua itu hanya 1% yang menerima,” kata Faisal.
Selain itu, ia juga mengatakan ada permasalahan dalam penyaluran bansos yakni terjadinya salah sasaran dalam distribusi.
Baca juga: Penyaluran Bansos Tidak Tepat Sasaram, Begini Respon Kemensos
Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah menegaskan bahwa kelemahan utama dari bansos adalah terkait data penerima dan juga mekanisme penyaluran.
“Kelemahan utamanya dari data dan mekanisme. Kedua hal ini yang perlu diperbaiki,” tegas Piter.
Menurutnya, semua persoalan bansos yang terjadi sekarang adalah masalah sejak lama yang tidak kunjung bisa dibenahi. Namun, ia menilai bansos masih tetap dibutuhkan untuk setidaknya mengurangi sedikit beban masyarakat miskin.
“Tapi ini masih lebih baik daripada bansos ditiadakan. Bagaimanapun bansos dibutuhkan oleh banyak masyarakat kita. Lebih baik ada sedikit yang tidak tepat sasaran daripada mereka yang membutuhkan bansos tidak mendapatkan sama sekali,” tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Meksi Tidak Sampai Desember, Bapanas Pastikan Bantuan Pangan Beras Berlanjut
Stok Beras di Gudang Bulog Melimpah, Capai 1,4 Juta Ton
Rp28,8 Triliun Disiapkan untuk BLT hingga Bansos Beras
DPR Segera Panggil Mendag soal Bansos
Bagi-Bagi Bansos Jelang Pemilu Rentan Disalahgunakan
KPK Endus Penyaluran Fiktif Bansos Beras Kemensos
Pemdes Cawas Salurkan BLT Dana Desa dan THR Lebaran 2024
Faisal Basri Sebut BLT El Nino Hanya untuk Mendongkrak Perolehan Suara
BLT Rp600 Ribu akan Cair Sebelum Lebaran
Kemiskinan Ekstrem 0% Sulit Tercapai
Program Bansos Jangan Disalahgunakan untuk Kepentingan Elektoral
Sekjen Kemensos Apresiasi Kinerja PT Pos Salurkan Tiga Bantuan Sosial
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap