visitaaponce.com

Bansos bukan Solusi Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan

Bansos bukan Solusi Entaskan Masyarakat dari Kemiskinan
Ilustrasi penerima bansos langsung tunai(Antara)

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai saat ini masih besifat conditional cash transfer. Menurutnya, itu tidak mengatasi kemiskinan dari akarnya.

“Mengangkat kemiskinan itu bukan hanya dikasih uang tapi bagaimana mengatasi permasalahan kemiskinan dari akarnya. Misalnya, berikan akses terhadap pendidikan, kesehatan, air bersih dan lainnya. Jadi dikaitkan, bukan hanya dikasih uang dan tidak diangkat permasalahan mendasar yang menyebabkan mereka jadi miskin,” ujar Faisal kepada Media Indonesia, Kamis (6/7).

Ia juga memandang bansos masih memiliki banyak kelemahan dan belum efektif. Dia mencontohkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menyebut banyak masyarakat miskin yang belum menerima bansos.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT PKH dan BPNT Tahap 3 yang Cair Mulai Juli 2023

“Ini ada error. Hal ini bisa kita lihat di data penerima bansos yang disurvei BPS di seluruh provinsi. Lebih dari 50% masyarakat miskin tidak menerima. Paling bagus itu di Yogyakarta 48% mereka menerima. Tapi 52% sisanya kan artinya tidak menerima. Itu sudah paling bagus. Daerah lain bahkan lebih rendah lagi seperti di Papua itu hanya 1% yang menerima,” kata Faisal.

Selain itu, ia juga mengatakan ada permasalahan dalam penyaluran bansos yakni terjadinya salah sasaran dalam distribusi.

Baca juga: Penyaluran Bansos Tidak Tepat Sasaram, Begini Respon Kemensos

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah menegaskan bahwa kelemahan utama dari bansos adalah terkait data penerima dan juga mekanisme penyaluran.

“Kelemahan utamanya dari data dan mekanisme. Kedua hal ini yang perlu diperbaiki,” tegas Piter.

Menurutnya, semua persoalan bansos yang terjadi sekarang adalah masalah sejak lama yang tidak kunjung bisa dibenahi. Namun, ia menilai bansos masih tetap dibutuhkan untuk setidaknya mengurangi sedikit beban masyarakat miskin.

“Tapi ini masih lebih baik daripada bansos ditiadakan. Bagaimanapun bansos dibutuhkan oleh banyak masyarakat kita. Lebih baik ada sedikit yang tidak tepat sasaran daripada mereka yang membutuhkan bansos tidak mendapatkan sama sekali,” tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat