Inflasi Tiongkok pada Juni Mendatar karena Ekonomi Sulit
![Inflasi Tiongkok pada Juni Mendatar karena Ekonomi Sulit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/d282da4c59a26bdf273f1578529fc9da.jpg)
INFLASI Tiongkok mendatar pada bulan lalu. Harga barang turun lebih dari yang diperkirakan. Data resmi menunjukkan itu pada Senin (10/7) sebagai indikasi terbaru kelemahan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Indeks harga konsumen untuk Juni turun dari 0,2% dibandingkan dengan Mei, menurut Biro Statistik Nasional (NBS). Ini lebih buruk dari perkiraan karena berarti permintaan domestik melambat.
Penurunan harga daging babi sebesar 7,2% per tahun sebagai daging pokok di Tiongkok. Ditambah lagi, "Penurunan harga minyak yang membuat transportasi menjadi murah sehingga menyeret turun harga barang-barang penting," kata NBS.
Baca juga: Selandia Baru Teken Kesepakatan Perdagangan Ambisius dengan UE
Harga produsen--yang mengukur biaya barang di pabrik--jatuh 5,4% dalam setahun. Ini menyusul penurunan 4,6% di Mei.
Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan harga akan turun lima persen. Permintaan global yang buruk, kata NBS, dan penurunan tajam dalam biaya bahan baku juga menekan harga pabrik.
Baca juga: Inflasi Turki Melambat ke 38,2% pada Juni
Pertumbuhan ekonomi melambat tajam sejak April setelah Beijing mencabut aturan covid-19 yang ketat pada akhir tahun lalu. Yuan berada di level terendah tujuh bulan terhadap dolar AS karena ekspor turun. Pihak berwenang mendapat tekanan yang meningkat untuk masuk dengan stimulus, tetapi, selain beberapa pemotongan suku bunga kecil dan janji tindakan, hanya ada sedikit substansi dari Beijing.
Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok juga menyeret ekonomi. Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Minggu mengakhiri kunjungan ke Beijing tanpa tanda-tanda terobosan. Yellen mengatakan pembicaraannya dengan pejabat Tiongkok produktif tetapi mengakui ada ketidaksepakatan yang signifikan.
Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan sekitar lima persen tahun ini, salah satu yang terendah dalam beberapa dekade. Angka pertumbuhan untuk kuartal kedua akan dirilis pada 17 Juli. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
Industri Tekstil Dalam Negeri Ambruk Akibat Produk Impor, Penetapan BMAD Dinilai Efektif
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Pengamat Minta Pemerintah Hati-hati Tetapkan Aturan Bea Masuk 200 Persen
Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok
Sekjen Kemnaker Terinspirasi oleh Pengelolaan SDM Tiongkok
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap