visitaaponce.com

Selandia Baru Teken Kesepakatan Perdagangan Ambisius dengan UE

Selandia Baru Teken Kesepakatan Perdagangan Ambisius dengan UE
Sky Tower dan distrik pusat di Auckland, Selandia Baru, pada 19 Agustus 2022.(AFP/David Rowland.)

UNI Eropa (UE) dan Selandia Baru pada Minggu menandatangani perjanjian perdagangan bebas. Menurut UE, ini dapat mengangkat perdagangan antara keduanya sebesar 30% dalam satu dekade.

Kesepakatan itu, yang disepakati pada Juni 2022 setelah empat tahun negosiasi yang alot, tergolong, "Ambisius," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. "Ini perjanjian perdagangan bebas yang sangat seimbang," tambahnya.

“Selandia Baru ialah mitra utama kami di kawasan Indo-Pasifik. Perjanjian perdagangan bebas ini akan membawa kita lebih dekat lagi," kata ketua UE dari Brussels.

Baca juga: Pesanan Industri Jerman Naik pada Mei

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan itu akan menghasilkan peluang ekonomi baru yang substantif. "Ini sangat bermanfaat bagi kedua mitra," katanya.

UE ialah mitra dagang terbesar ketiga Selandia Baru. Minuman beralkohol, buah, dan daging dari Selandia Baru diimpor ke benua itu. Perdagangan bilateral hanya di bawah sembilan miliar euro (US$9,9 miliar) tahun lalu.

Baca juga: Saingi Tiongkok, Uni Eropa Sepakati Dagang dengan Kenya

Menurut Brussel, ekspor UE ke negara Pasifik Selatan dapat meningkat sebesar 4,5 miliar euro per tahun. Investasi blok di Selandia Baru dapat meningkat secara progresif sebanyak 80%.

Kesepakatan itu mencakup bagian tentang pembangunan berkelanjutan yang pertama untuk pakta perdagangan UE.
"Untuk pertama kali dalam kesepakatan perdagangan, kami memasukkan komitmen pada perjanjian iklim Paris," yang menetapkan tujuan untuk membatasi pemanasan global di bawah dua derajat Celcius, kata von der Leyen.

Baca juga: Inflasi Zona Euro Turun ke 5,5% pada Juni

"Dengan komitmen sosial dan iklim yang belum pernah terjadi, ini mendorong pertumbuhan yang adil dan hijau sambil memperkuat keamanan ekonomi Eropa," katanya. Untuk mulai berlaku, perjanjian tersebut harus mendapatkan dukungan dari Parlemen Eropa dan diratifikasi di Selandia Baru yang ekonominya jatuh dalam resesi tahun ini. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat