visitaaponce.com

Tolak Pertashop Jual Pertalite, DPR Kacaukan Pasar

Tolak Pertashop Jual Pertalite, DPR: Kacaukan Pasar
Pertashop seharusnya hanya menjual BBM pertamax series.(Antara)

ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto mengaku keberatan apabila pemerintah mengizinkan PT Pertamina menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Pertamina Shop (Pertashop).

Menurutnya, kebijakan tersebut bisa menimbulkan masalah baru yaitu maraknya tindak penyelewengan alokasi BBM bersubsidi bagi masyarakat yang membutuhkan. Pasalnya, Pertashop hanya menjual BBM pertamax series.

Seperti diketahui dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, pekan lalu, Gabungan Pengusaha Pertashop mengeluhkan minimnya nilai transaksi di gerai yang mereka kelola. Mereka usul agar pemerintah mengizinkan Pertashop menjual pertalite.

Baca juga : Pemerintah Harus Perhatikan Keluhan Masyarakat Terkait Kualitas Pertalite

"Saya tidak setuju dengan permintaan pengusaha itu. Jika terealiaasi, kebijakan ini akan mengacaukan pasar dan mengganggu pasokan pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," ujar Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (18/7).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mendorong pemerintah dan Pertamina mencari solusi lain untuk membantu pengusaha Pertashop. Jangan, katanya, mengambil jalan pintas dengan mengizinkan Pertashop menjual pertalite dengan harga nonsubisidi.

Mulyanto usul agar pemerintah memperkecil selisih harga jual pertalite dan pertamax. Caranya dengan menurunkan harga jual BBM dengan nilai oktan (RON) 92 atau pertamax.

Baca juga : Banggar DPR Setuju Pengalihan Subsidi BBM Agar Tepat Sasaran

"Apalagi saat ini harga minyak mentah dunia sedang anjlok. Masyarakat yang sebelumnya menggunakan pertalite menjadi tertarik beralih menggunakan pertamax yang sekarang banyak tersedia di Pertashop," jelasnya.

Mulyanto mempertanyakan kebijakan yang dijalankan Pertamina yang menyebut ada tren penurunan pada permintaan pertalite. Namun, di satu sisi ada keluhan dari pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang mengaku rugi menjual pertamax.

"Kalau Pertamina bilang permintaan Pertalite terus turun tapi, dari pengusaha Pertashop mengatakan penjualan Pertamax di tokonya sangat minim, maka bisa disebut ada keanehan," ucapnya.

Baca juga : DPR: Pemerintah Harus Lakukan Perhitungan Akurat Soal Subsidi BBM

"Sebab bagaimana mungkin permintaan semua produk turun sementara kegiatan masyarakat terus meningkat. Kalau begitu ada pihak tertentu yang coba memanipulasi data," pungkasnya. (Z-4)

 

Baca juga : Legislator: Penggunaan Aplikasi Pertamina untuk BBM Subsidi Sudah Adil 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat