visitaaponce.com

Swakelola Agribisnis, Kementan Tingkatkan Kemandirian Petani Milenial

Swakelola Agribisnis, Kementan Tingkatkan Kemandirian Petani Milenial
Polbangtan Bogor selaku PPIU Program YESS Jawa Barat.(Ist)

PROGRAM Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) PPIU (Provincial Project Implementation Unit) Jawa Barat (Jabar) melakukan pertemuan dengan District Implementation Team (DIT) dan PPK, untuk membahas persiapan pelaksanaan Swakelola Tipe II dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kemandirian pemerintahan, pada pekan lalu.

Swakelola tipe II adalah sebuah konsep atau pendekatan yang diterapkan dalam pengelolaan pemerintahan atau lembaga publik.

Konsep ini memberikan otonomi lebih besar kepada lembaga pemerintahan untuk mengelola dan melaksanakan program-program strategis secara mandiri, dengan tetap mengikuti prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

Baca juga: Kementerian Pertanian Dampingi Petani Siap Hadapi Kemarau Panjang

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini kalangan milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

"Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama," tegas Mentan Syahrul.

Pertanian Harus Didukung Kalangan Milenial 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

"Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," tegas Dedi dalam keterangan, Rabu (19/7).

Baca juga: Teknologi CSA Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Katingan, Kalteng

Kegiatan yang dilaksanakan di Sentul, Kabupaten Bogor ini melibatkan pengurus DIT, PPK, dan perwakilan PPIU, serta berbagai stakeholder terkait lainnya, yang bertujuan untuk menyamakan visi, membangun sinergi, dan merumuskan strategi dalam menerapkan swakelola tipe II secara efektif.

Persiapkan Pelaksanaan Swakelola Tipe II

Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan swakelola tipe II, langkah-langkah koordinasi yang cermat diambil.

Pertama, pembentukan tim yang terdiri dari perwakilan lembaga terkait dilakukan untuk mengawasi dan mengoordinasikan implementasi program ini dalam hal ini PPK dan DIT. Tim ini bertugas memastikan keselarasan dan keberhasilan pelaksanaan swakelola tipe II.

Tujuan utama dari pelaksanaan swakelola ini adalah meningkatkan efisiensi dan kemandirian pemerintahan.

Baca juga: Kementan Ajak Para Petani di Banjarnegara, Jateng, Terapkan Metode Ubinan

Dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan dana yang dimiliki oleh Program YESS PPIU Jawa Barat, program ini diharapkan dapat mengelola dan melaksanakan berbagai program dan proyek strategis dengan lebih efektif.

Swakelola tipe II juga memberikan kesempatan bagi lembaga pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas.

Kehadiran berbagai pemangku kepentingan dan stakeholder pemerintah provinsi diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pelaksanaan swakelola tipe II dianggap penting dalam meningkatkan efisiensi dan kemandirian pemerintahan. Dengan pengelolaan internal yang lebih efektif, pemerintah dapat lebih fokus pada kepentingan publik, mempercepat pembangunan, serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat