Kementan Ajak Para Petani di Banjarnegara, Jateng, Terapkan Metode Ubinan
![Kementan Ajak Para Petani di Banjarnegara, Jateng, Terapkan Metode Ubinan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/5754aa456e515c3200047e84917850d7.jpg)
SEJUMLAH petani Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah diajak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menerapkan metode ubinan.
Metode ini merupakan survei yang lazim digunakan untuk mengetahui produktivitas padi per hektare melalui pendekatan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim.
Kegiatan tersebut terangkai pada Farmer Field Day (FFD) dan sosialisasi CSA berupa Scalling Up tahun 2023 melalui metode Sekolah Lapang (SL) komoditas padi oleh Kementan yang didukung Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Banjarnegara, baru-baru ini.
Baca juga: Kementan Gelar FGD dan Bootcamp Inkubator Agribisnis bagi Petani Milenial Jatim
Dukungan Kementan bersama SIMURP menyosialisasikan CSA pada lahan Demplot CSA dari Poktan Makmur Santosa diapresiasi oleh Ketua KJF Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Pemkab Banjarnegara, Rukmi Herta Ekoprapti, didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Metode Ubinan Tingkarkan Produktivitas
Dari hasil penghitungan metode ubinan teknologi CSA di lahan Demplot, produktivitas gabah kering panen (GKP) mencapai 8,17 ton per hektare.
Sementara itu, lahan non-CSA hanya 6,98 ton per hektare. Artinya, CSA meningkatkan produktivitas hingga 1,9 ton per hektar di Banjarnegara.
Upaya SIMURP menyosialisasikan CSA melalui SL oleh SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa metode ubinan atau pengambilan sampel, mutlak dilakukan agar tidak ada perbedaan data.
Baca juga: Perbaiki Tata Kelola Kelapa Sawit. Sosialisasi Self Reporting Siperibun Berlanjut ke Medan
"Misalnya, definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung," katanya dalam keterangan pers, Jumat (14/7).
"Definisi terhadap sawah, misalnya, kalau tanam jagung, masih sawah kan namanya? Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah," ujar Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya kegiatan pengubinan.
"Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan," katanya.
Baca juga: Dirjen Perkebunan Pantau dan Evaluasi Nurseri Perkebunan Modern Gekbrong
Dedi Nursyamsi menambahkan, metode ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi dengan cara sederhana, cukup dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikannya tolak ukur atau perwakilan dari jumlah hasil perpetak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.
"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.
"Pengubinan, kata Dedi Nursyamsi, istilah yang dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan.
Baca juga: Kementan Libatkan Petani Milenial untuk Antisipasi Dampak El Nino
Sebagaimana diketahui, ubinan adalah salah satu metode di pertanian guna mengetahui perkiraan jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen.
Penerapannya tergolong mudah dan sederhana, dengan rumus hasil ubinan dikalikan luasan per hektar dan jumlah luasan ubinan sama dengan jumlah hasil panen per hektare.
Kegiatan ubinan pada FFD di Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Banjarnegara, Jateng, dilaksanakan dengan mengambil tiga titik sampel ubinan, dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter yang dilakukan secara simbolis oleh Ketua KJF Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Pemkab Banjarnegara, Rukmi Herta Ekoprapti.
Selanjutnya, dilaksanakan demonstrasi panen padi dengan menggunakan mesin panen (combine harvester). Dilanjutkan, sosialisasi penggunaan teknologi CSA pada lahan Demplot oleh Irman Fauzi dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rakit. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap