Dolar AS Rebound, Pound Jatuh Terseret Inflasi Inggris
![Dolar AS Rebound, Pound Jatuh Terseret Inflasi Inggris](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/6e5789f24df72e05da27e7143e0b78ea.jpg)
DOLAR AS rebound terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya menjadi bertengger di atas level 100 pada akhir perdagangan Rabu, 19 Juli 2023 atau Kamis, 20 Juli 2023 pagi WIB. Hal ini terjadi setelah inflasi Inggris mendingin lebih dari yang diperkirakan para ekonom pada Juni, membuat pound melemah tajam terhadap mata uang utama lainnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,34% menjadi 100,2799 pada akhir perdagangan, melakukan pemulihan setelah kehilangan angka penting minggu lalu.
Sementara itu, pound Inggris tergelincir setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) meleset dari perkiraan. IHK Inggris naik 7,9% pada Juni dari tahun sebelumnya, laju inflasi paling lambat dalam lebih dari setahun, Kantor Statistik Nasional mengatakan Rabu (19/7) pagi.
Baca juga : Harga Minyak Mentah Turun Karena Aksi Ambil Untung
Inflasi inti mencapai 6,9%, yang dapat menunjukkan kemungkinan puncak siklus inflasi dan dampak dari kebijakan moneter agresif yang diadopsi oleh Bank Sentral Inggris (BoE).
"Ini adalah pertama kalinya dalam lima bulan kami melihat kejutan inflasi cenderung menurun, trennya justru sebaliknya," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Convera di Washington, dikutip dari Xinhua. "Itu menimbulkan keraguan pada kenaikan suku bunga jumbo lainnya oleh Bank Sentral Inggris bulan depan."
Baca juga : Dolar AS Bisa Tembus Rp15.400 di Semester II-2023
Sementara itu, data bulanan yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS pada Rabu (19/7) menunjukkan bahwa pembangunan perumahan AS turun 8,0% pada Juni secara bulanan, menyusul kenaikan 15,7% pada Mei. Terlepas dari data yang mengecewakan, dolar AS mempertahankan kenaikan hariannya.
Pada akhir perdagangan New York, pound Inggris turun menjadi US$1,2929 dari US$1,3045, dan euro turun menjadi US$1,1202 dari US$1,1228 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 139,6080 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,8750 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Yen Jepang melemah karena investor mengamati rapat kebijakan moneter Bank Sentral Jepang minggu depan.
Greenback juga menguat menjadi 0,8587 franc Swiss dari 0,8576 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3160 dolar Kanada dari 1,3174 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,2645 krona Swedia dari 10,2135 krona Swedia. (Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Rabu (19/6) Pagi, Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Rilis Neraca Perdagangan Domestik
Tren Central Bank Digital Currency (CBDC) di Berbagai Negara
Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18% Pada Musim Haji 2024
Rupiah Berpeluang Menguat karena Ada Potensi Penurunan Suku Bunga AS
Selasa (21/5), Rupiah Melemah Akibat Pernyataan Pejabat Fed yang Hawkish
Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Tetap Terjaga
Kurs Rupiah Diprediksi Keok Sepekan Ini
Yen Mencapai Level Terendah dalam 34 Tahun Terhadap Dolar
Yen Melemah karena Jepang Menaikkan Suku Bunga
Rupiah Hari Ini Menguat di Angka Rp15.653 per Dolar AS
Dolar AS Perkasa, Investor Tunggu Kabar The Fed
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap